JAKARTA. Propinsi Sulawesi Tengah menawarkan beberapa peluang bisnis untuk investasi di sektor pengelolaan cluster rumput laut yang dikembangkan di tiga lokasi. Cluster rumput laut tersebut di kembangkan di Cluster Teluk Tomini, Cluster Teluk Tolo dan Cluster Selat Makasar.“Tiga cluster itu merupakan lokasi industri hulu sampai hilir dari rumput laut,” kata Hasanuddin Atjo, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Tengah dalam temu bisnis dan dan investor di Jakarta, Selasa (5/10). Tiga kluster rumput laut tersebut tidak hanya dikembangkan oleh pemerintah daerah saja, tetapi potensi itu juga sudah menjadi prioritas di Kementerian Keluatan dan Perikanan termasuk juga Kementerian Perindustrian.Hasanuddin bilang, Kemenperin sudah memberikan fasilitas untuk pengembangan pabrik semi refine dan refinered carrageenan di cluster tersebut. Sementara, tawaran bisnis dan investasi yang ditawarkan kepada pelaku usaha tersebut berupa industri pendukung sejak dari hulku sampai hilir. Diantaranya adalah industri tali, pelampung, semi caraginan dalam bentuk bubuk atau chips, dan juga industri pembibitan. Di lokasi cluster, pemerintah daerah Sulteng juga menawarkan bentuk kerjasama operasional dengan investor.“Bentuk tawaran kami, pemerintah membangun pabrik tetapi swasta yang mengelolanya,” jelas Hasanuddin. Di lokasi cluster, pemerintah pusat dan daerah akan membangun gudang, lokasi penjemuran, kebun induk/bibit, lahan budidaya, dan juga pabrik, termasuk akses teknologi.Untuk mendukung kualitas dari produksi rumput laut, saat ini Sulteng tengah menyelenggarakan pilot project dengan Propinsi Jeollanam-Do, Korea untuk pengemabngan Alga Merah di Kab. Donggala dan Parigi Moutong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sulteng tawarkan cluster rumput laut untuk investor
JAKARTA. Propinsi Sulawesi Tengah menawarkan beberapa peluang bisnis untuk investasi di sektor pengelolaan cluster rumput laut yang dikembangkan di tiga lokasi. Cluster rumput laut tersebut di kembangkan di Cluster Teluk Tomini, Cluster Teluk Tolo dan Cluster Selat Makasar.“Tiga cluster itu merupakan lokasi industri hulu sampai hilir dari rumput laut,” kata Hasanuddin Atjo, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Tengah dalam temu bisnis dan dan investor di Jakarta, Selasa (5/10). Tiga kluster rumput laut tersebut tidak hanya dikembangkan oleh pemerintah daerah saja, tetapi potensi itu juga sudah menjadi prioritas di Kementerian Keluatan dan Perikanan termasuk juga Kementerian Perindustrian.Hasanuddin bilang, Kemenperin sudah memberikan fasilitas untuk pengembangan pabrik semi refine dan refinered carrageenan di cluster tersebut. Sementara, tawaran bisnis dan investasi yang ditawarkan kepada pelaku usaha tersebut berupa industri pendukung sejak dari hulku sampai hilir. Diantaranya adalah industri tali, pelampung, semi caraginan dalam bentuk bubuk atau chips, dan juga industri pembibitan. Di lokasi cluster, pemerintah daerah Sulteng juga menawarkan bentuk kerjasama operasional dengan investor.“Bentuk tawaran kami, pemerintah membangun pabrik tetapi swasta yang mengelolanya,” jelas Hasanuddin. Di lokasi cluster, pemerintah pusat dan daerah akan membangun gudang, lokasi penjemuran, kebun induk/bibit, lahan budidaya, dan juga pabrik, termasuk akses teknologi.Untuk mendukung kualitas dari produksi rumput laut, saat ini Sulteng tengah menyelenggarakan pilot project dengan Propinsi Jeollanam-Do, Korea untuk pengemabngan Alga Merah di Kab. Donggala dan Parigi Moutong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News