KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kinerja industri pengolahan kakao di Indonesia agar lebih produktif dan berdaya saing global. Apalagi, industri pengolahan kakao merupakan salah satu kelompok industri yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2021/2022, Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia sebagai negara pengolah produk kakao. Selain itu, Indonesia berada di urutan keenam di dunia sebagai produsen biji kakao terbesar. Industri pengolahan kakao pun mampu menyumbang devisa kepada negara hingga lebih dari US$ 1 miliar pada tahun 2020 dan 2021.
"Sementara itu, sebesar 85% atau 319.431 ton dari total volume produksi industri pengolahan kakao telah diekspor ke 96 negara, antara lain ke Amerika Serikat, India, China, Estonia, dan Malaysia,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemeperin Putu Juli Ardika pada acara Peringatan Hari Kakao Indonesia (HKI) yang dikutip dari siaran pers di situs Kemenperin, Minggu (13/11). Saat ini terdapat 11 pelaku industri pengolahan kakao sektor intermediate dengan kapasitas mencapai 739.250 ton per tahun. Selanjutnya, terdapat 900 pelaku industri pengolahan cokelat dan 31 artisan cokelat (bean to bar). Utilisasi industri pengolahan kakao berskala besar mencapai 54% untuk saat ini.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Target Ekspor Furnitur Sebesar US$ 5 Miliar "Pemerintah juga sedang mendorong berkembangnya para artisan yang berpotensi memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar lagi,” imbuhnya. Dalam upaya pengembangan industri pengolahan kakao, pemerintah fokus memacu hilirirsasi industri pengolahan kakao melalui pemberian insentif
tax allowance untuk industri pengolahan cokelat, baik investasi baru maupun perluasan. Di samping itu, pemberian super
deduction tax bagi industri yang berinvestasi untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) maupun
research & development (R&D), serta mendorong dan memfasilitasi kemitraan antara industri pengolahan kakao dan kelompok tani. Pemerintah juga akan memberikan fasilitasi promosi bagi produk olahan kakao dari industri dalam negeri di berbagai ajang pameran tingkat internasional, baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun luar negeri. "Salah satunya adalah penyelenggaraan pameran SIAL Interfood 2022 yang turut mendukung Peringatan Hari Kakao Indonesia,” tutur Putu. Peringatan Hari Kakao Indonesia merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dengan diisi berbagai agenda, seperti pameran produk kakao dan cokelat Indonesia, lomba biji kakao, kompetisi cokelat, dan
talkshow kakao nasional.
Baca Juga: Kemenperin Targetkan 1,76 Juta Motor Listrik Mengaspal di Jalanan Indonesia pada 2025 Pemerintah berharap kegiatan penting ini dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan lebih menggairahkan seluruh
stakeholder kakao dalam mengembangkan komoditas kakao dan industri olahan kakao di Indonesia. Selain itu, pameran ini juga mampu meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap produk-produk cokelat dalam negeri yang dinilai tidak kalah kualitasnya dengan produk serupa dari luar negeri. Dalam rangkaian pameran SIAL Interfood 2022 di Jakarta, Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin turut berpartisipasi dalam mempromosikan industri pengolahan kakao nasional melalui pendirian Cocoa Pavilion seluas 54 meter persegi yang diisi oleh 10 pelaku usaha industri pengolahan kakao dan cokelat. Pameran tematik Kakao dan Cokelat Indonesia di gelaran SIAL Interfood telah berlangsung pada 9-12 November 2022. SIAL Interfood merupakan pameran industri makanan terbesar di Indonesia yang diikuti lebih dari 750 perusahaan dari 20 negara. Ajang ini menunjukkan animo pelaku industri makanan dan minuman untuk terus memperluas pasarnya di dalam maupun luar negeri. “Upaya ini juga merupakan peran aktif Ditjen Industri Agro Kemenperin dalam rangkaian kegiatan Hari Kakao Indonesia (HKI) dengan tema Utama Cokelatku, Budayaku, Indonesiaku dan tema HKI 2022 Menuju Indonesia Sebagai Produsen & Konsumen Kakao Berkelanjutan,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenperin: Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 3,57% pada Kuartal III 2022 Putu juga menyampaikan, Kemenperin mengapresiasi para pelaku industri pengolahan kakao dan cokelat Indonesia serta berbagai pihak terkait dalam menjaga kinerjanya di tengah ketidakpastian global, bahkan mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas pasarnya. “Kami mengharapkan kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun untuk mengenalkan produk kakao dan cokelat ke mancanegara, meningkatkan konsumsi dalam negeri dan membangun citra Indonesia sebagai produsen produk kakao dan produk makanan atau minuman berbasis cokelat berkualitas,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari