Sumbangan transaksi e-commerce ke PDB diperkirakan hanya 0,75%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, sumbangan transaksi e-commerce terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini masih sangat kecil.

Namun menurutnya, pendataan yang tengah dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tetap menjadi hal penting, utamanya untuk para pengambil kebijakan.

Bhima mengatakan, berdasarkan data terakhir Bank Indonesia (BI) pada tahun 2016, transaksi e-commerce mencapai Rp 75 triliun per tahun. Nilai itu termasuk transaksi e-commerce non market place.


Dengan asumsi selama 10 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan nilai transaksi e-commerce mencapai 17%, maka tahun 2018 nilai transaksi e-commerce diperkirakan sampai Rp 102 triliun. Jumlah itu sangat kecil terhadap PDB Indonesia yang asumsinya mencapai Rp 13.588 triliun.

"Maka kira-kira sumbangan e-commerce ke DPB hanya 0,75% atau sekitar 1,34% dari total konsumsi rumah tangga," kata Bhima kepada KONTAN, Senin (12/2).

Meski masih sangat rendah, Bhima bilang sensus e-commerce sangat diperlukan. Pemerintah lanjut dia, memang harus memiliki basis data ekonomi digital, tak hanya e-commerce tetapi juga financial technology (fintech).

"Sekarang kontribusinya masih kecil. Tapi ke depannya kontribusinya akan besar," tambah dia. Bhima bilang, basis data tersebut akan sangat diperlukan untuk para pengambil kebijakan. Demikian juga untuk pelaku usaha ekonomi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto