KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart optimistis Perseroan bisa mencetak kinerja cemerlang di tengah ancaman resesi tahun 2023 mendatang.
Corporate Affairs Director AMRT Solihin yang ditemui dalam acara CEO Gathering dan Musyawarah Provinsi DPP Apindo DKI ini, menjabarkan ada dua hal yang berkontribusi meningkatkan penjualan Perseroan. "AMRT pasti terus berkembang. Peningkatan penjualan terjadi karena dua hal, yakni efisiensi dan ekspansi. Kami akan terus tingkatkan penjualan di gerai-gerai kami sendiri," tuturnya kepada Kontan di Jakarta, Senin (21/11).
Solihin melanjutkan, dalam sektor bisnis ritel sendiri, pelayanan dan efisiensi juga memegang peran besar dalam kelangsungan bisnis. Hal itu, menurut dia sudah menjadi benang merah tersendiri.
Baca Juga: Gencar Ekspansi Mitra10, Catur Sentosa (CSAP) Dongkrak Penjualan dan Laba Ia menambahkan, saat ini AMRT juga masih bergerak sesuai dengan rencana bisnis yang ada. Tahun ini, AMRT menambahkan 800 gerai baru di berbagai daerah. Secara akumulasi, gerai yang berada di bawah kendali AMRT, yakni Alfamart, Lawson dan Alfamidi, berjumlah total 20.000 gerai. Alfamart menempati 18.000 porsi di dalamnya. Tahun depan, dengan optimisme yang dipegangnya, AMRT masih ingin menambahkan 800 gerai baru lagi di berbagai daerah di Indonesia. "Di Indonesia, walau kami sudah ada dari Sabang sampai Merauke, masih banyak potensi. Kami masih menggali terus potensi lokasi di Indonesia," kata dia. Senada, pada tahun 2023 mendatang, pihaknya juga masih akan menaruh capex dengan besaran yang tidak jauh berbeda. Tahun ini, AMRT menganggarkan capex di kisaran Rp3,4 triliun sampai Rp3,5 triliun. Solihin bilang, serapan capex masih sesuai dengan rencana bisnis yakni untuk perpanjangan sewa dan ekspansi gerai. "Serapan capex tahun ini sesuai dengan target yang ditentukan. Tahun depan hal sama juga akan begitu dan optimistis kinerja akan terus bertumbuh," ujarnya. Menilik kinerja Perseroan di kuartal II 2022, AMRT berhasil mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 47,89 triliun. Capaian ini naik 13,92% secara tahunan atau
year on year (YoY) dari Rp 42,04 triliun. Secara rinci, segmen makanan mengembang 16,76% YoY menjadi Rp 33 triliun dari Rp 28,27 triliun. Segmen bukan makanan naik 8,24% YoY menuju Rp 14,88 triliun.
Baca Juga: Naik 10,6%, Waskita Karya (WSKT) Raih Kontrak Baru Rp 13,3 Triliun per Oktober 2022 Di sisi lain, beban pokok pendapat Alfamart juga ikut terkerek menjadi Rp 37,95 triliun. Realisasi ini meningkat 13,44% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 33,46 triliun. Adapun pendapatan bersih dari pewaralaba tersebut mencapai Rp 8,86 triliun atau berkontribusi sebesar 18,51% pada sepanjang semester satu ini. Tahun sebelumnya kontribusi per waralaba sebesar 18,38% setara Rp 7,72 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih mencapai Rp 1,25 triliun per Juni 2022. Raihan ini melejit 46,93% YoY dari Rp 853,28 miliar per Juni 2021. Liabilitas AMRT mengembang menjadi Rp 19,41 triliun per Juni 2022 dari Rp 18,50 triliun di Desember 2022. Ekuitas Alfamart tumbuh dari Rp 8,99 triliun menjadi Rp 9,47 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi