Sumber Energi Andalan (ITMA) memperoleh laba bersih US$ 4,97 juta di kuartal I-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2018, PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) mencatatkan pendapatan sebesar US$ 6.163 atau turun 81,67% ketimbang pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 33.630. Pendapatan diperoleh dari pihak berelasi yaitu Dian Energi B.V.

Pendapatan menurun lantaran perjanjian layanan teknis antara perusahaan dengan PT Kalimantan Prima Power (KPP) yang dimulai sejak 2012 baru saja berakhir pada akhir 2017. Sebagai informasi, ITMA menggunakan tahun pelaporan yang dimulai pada 1 April.

Sebelumnya, perusahaan ini memberikan pelayanan teknis kepada KPP untuk mendukung proyek 3x18 MW proyek Daya Thermal di Sangatta, Indonesia yang mencangkup disiplin ilmu teknik mesin, listrik, sipil, instrumentasi dan managemen proyek umum. ITMA mendapatkan pendapatan sebesar Rp 122,47 juta per bulan dari penyedia jasa tersebut.


Sementara, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi sebesar US$ 5,01 juta menyusut 13,915 menjadi US$ 5,82 juta. ITMA menghasilkan laba periode berjalan sebesar US$ 4,97 juta atau turun 14,31% dari laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 5,80 juta.

Sejak 2012, perusahaan melakukan pembelian saham atas PT Mitratama Perkasa dengan harga perolehan sebesar US$ 1 dan persentase kepemilikan sebesar 30%. 

Perusahaan telah melakukan perhitungan nilai wajar perolehan atas investasi pada entitas asosiasi PT Mitratama Perkasa. Penyesuaian nilai wajar entitas asosiasi tersebut dicatat sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain dalam laporan keuangan.

“Untuk rencana ke depannya masih sama dan belum ada berubahan, kita masih mencari opportunity,” ujar Rocky Oktanso Sugih, Presiden Direktur PT Sumber Energi Andalan Tbk usai RUPS, Kamis (20/9).

Ia menambahkan, dengan membaiknya harga batubara hal ini juga berpengaruh terhadap perusahaan. “Walaupun tidak berpengaruh secara langsung, tapi kan kita masuk pada industrinya, jadi mudah-mudahan ada perbaikan dan bisnis kita bisa tumbuh sebagai jasa konsultasi pertambangan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .