Sumber Global Energy (SGER) jajaki bisnis renewable energy dari pengolahan sampah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang trading batubara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sedang menjajaki usaha pengolahan sampah menjadi energi baru dan terbarukan (EBT). 

Sekretaris Perusahaan Sumber Global Energy, Michael Harold mengatakan, sebagai usaha meningkatkan kinerja perusahaan, SGER akan memperluas bidang usaha ke renewable energy dan infrastruktur yang menunjang usaha dalam bidang komoditas. 

"Perusahaan akan mencoba menjajaki usaha pengolahan sampah menjadi energi yang merupakan program usaha Energi Baru dan Terbarukan," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Senin (2/8). 


Direktur Utama Sumber Global Energy, Welly Thomas mengatakan untuk masuk ke bisnis energi terbarukan dari limbah, pihaknya sedang menjajaki beberapa potensi pengelolaan sampah di beberapa lokasi di Indonesia. "Saat ini sudah ada satu potensi lokasi yang sudah hampir terealisasi, kami akan paparkan lebih lanjut jika sudah berjalan," ujarnya. 

Salah satu alasan SGER merambah ke bisnis energi yakni untuk diversifikasi usaha. Upaya ini untuk meminimalisir resiko bisnis dari harga batubara yang fluktuatif. Di sisi lain, Welly melihat saat ini sudah beberapa negara semisal Eropa yang mengurangi pemakaian batubara. Oleh karenanya sektor bisnis ini memiliki prospek bisnis yang menarik ke depannya. 

Baca Juga: Ambisi Indonesia mencapai net zero emission pada 2070

 
SGER Chart by TradingView

"Bisnis reneawble energy sendiri juga untuk menambah lini usaha sebagai perusahaan energi. Jadi di hulu kami melakukan penjualan batubara, kami masuk ke sektor bisnis energi terbarukan yang masih dalam bidang energi," jelasnya. 

Welly mengungkapkan, saat SGER ditawarkan masuk ke sektor bisnis ini, pihaknya sangat tertarik dan intensif melakukan pembicaraan dengan Perusahaan Daerah (Perusda) di beberapa lokasi di Indonesia. "SGER berpotensi besar bisa memenangkan dan mendapatkan proyek ini," kata Welly. 

Welly memproyeksikan, dalam dua hingga tiga bulan mendatang, penjajakan di sektor ini sudah ada perkembangan. Jika nantinya bisnis ini sudah berjalan, Welly optimistis proyek tersebut bisa meningkatkan penjualan dan laba SGER. 

Kendati sudah menetapkan agenda bisnis untuk masuk ke bisnis energi terbarukan, Welly menegaskan bisnis batubara belum bisa tergantikan dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini permintaan batubara dari Asia masih besar. "Sampai sekarang trading batubara masih menjanjikan, barangkali 5 tahun sampai 10 tahun mendatang bisnis batubara masih diandalkan," tandasnya. 

Selanjutnya: Menteri ESDM Arifin tegaskan komitmen pembangunan rendah karbon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .