KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) berpotensi meraup dana segar hingga Rp 183,75 miliar dari aksi penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Dalam prospektus yang diterbitkan, Rabu (24/1), SMGA akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batubara, sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batubara dari supplier guna memenuhi kontrak pengadaan dengan pihak-pihak. Direktur Utama Sumber Mineral Global Abadi Julius Edy Wibowo meyakini prospek komoditas nikel masih cukup cerah ke depan. Hal ini diperkuat dengan temuan Badan Energi Internasional alias The International Energy Agency (IEA) yang memperkirakan permintaan nikel dunia akan terus naik.
Baca Juga: Mulai Masa Penawaran, Sumber Mineral Global (SMGA) Patok Harga IPO Rp 105 Per Saham Permintaan nikel diprediksi naik dari 2.340 kiloton (KT) pada 2020 menjadi 6.250 KT pada tahun 2040. Meningkatnya permintaan akan nikel terutama didorong oleh naiknya kebutuhan dari industri kendaraan listrik dan baterai. “Kebutuhan dunia terhadap industri nikel sangat besar, tidak hanya untuk baterai kendaraan listrik (EV) tetap juga untuk segala macam baterai,” terang Julius. Prospek nikel juga didukung oleh kebijakan hilirisasi yang memungkinkan adanya nilai tambah (value added) bijih nikel dan juga adanya transfer teknologi pengolahan nikel di tanah air. Julius juga meyakini permintaan batubara masih solid ke depan. Hingga tahun 2025, IEA memperkirakan penggunaan batubara Indonesia akan tumbuh 4,7% per tahun, dipimpin oleh perluasan armada pembangkit listrik batubara hingga 10 gigawatt (GW). SMGA juga memiliki bisnis di pertambangan batu gamping, yang menjadi material campuran yang berperan vital di industri smelter nikel. Material gamping digunakan untuk mengurangi impurities (kotoran) yang terkandung dalam bijih nikel. “Dengan sentimen-sentimen positif ini, kami meyakini kinerja SMGA ke depan akan bertumbuh setelah melakukan IPO,” jelas Julius. Perusahaan ini memulai masa penawaran umum saham pada hari ini, Rabu (24/1) hingga Jumat (26/1), setelah mendapatkan pernyataan efektif pada Selasa (23/1).
SMGA mematok harga penawaran sebesar Rp 105 per saham. Ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal alias book building di rentang Rp 100 – Rp 105. SMGA melepas sebanyak-banyaknya sebesar 1,75 miliar saham baru yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Baca Juga: Gelar IPO, Sumber Mineral Global (SMGA) Memacu Bisnis Batubara Hingga Nikel Berikut jadwal penawaran umum saham SMGA:
- Masa Penawaran Umum: 24 – 26 Januari 2024
- Tanggal Penjatahan: 26 Januari 2024
- Tanggal Distribusi Saham: 29 Januari 2024
- tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 30 Januari 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi