KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) selain menggenjot pendanaan dari Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencari pendanaan dari non DPK. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan sumber pendanaan non DPK dapat berasal dari instrumen
wholesale funding melalui transaksi yang sifatnya bilateral dan penerbitan Surat Utang. "Ini sebagai salah satu upaya Bank dalam memperoleh pendanaan stabil jangka menengah dan panjang dengan tetap mempertimbangkan kondisi likuiditas Bank, kondisi pasar, serta
governance yang berlaku," kata Rudi kepada Kontan belum lama ini.
Baca Juga: Bos Bank Mandiri Beberkan Alasan Ikut Jajal Bisnis Paylater Hingga September 2023, Bank Mandiri mencatat total pendanaan yang bersumber dari non DPK secara bank only mencapai Rp91,48 triliun atau 6,84% dari total Liabilities Bank Mandiri. Rudi merinci dari jumlah tersebut, di antaranya berasal dari penerbitan Surat Berharga sebesar Rp40,93 triliun, dan pinjaman yang diterima sebesar Rp50,55 Triliun. Adapun Bank Mandiri pada tahun 2023 telah menerbitkan Global Bond sebesar US$300 Juta pada 4 April 2023. Penerbitan Global Bond tersebut merupakan bagian dari Euro Medium Term Notes (EMTN) Programme Bank Mandiri yang telah dibentuk sejak tahun 2019.
Selain itu, Bank Mandiri juga telah menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan Tahap I (Green Bond) pada 4 Juli 2023 sebesar Rp5 Triliun yang merupakan bagian PUB Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I sebesar Rp10 triliun. "Eksekusi penerbitan surat utang tersebut merupakan salah satu strategi Bank dalam memperkuat struktur pendanaan serta implementasi produk keuangan berkelanjutan," kata Rudi. Meski begitu Rudi bilang Bank Mandiri tetap optimis pada tahun 2023 pertumbuhan DPK masih dapat menopang pemenuhan likuiditas, mendukung operasional, serta menunjang kebutuhan ekspansi bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .