Sumber Tani Agung (STAA) Siapkan Ekspansi 2 Pabrik Sawit Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2024, Sumber Tani Agung (STAA) merencanakan ekspansi mereka dengan menambah 2 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan 1 pabrik refinery atau pabrik pemurnian minyak sawit. 

Juliani Chandra selaku Corporate Secretary STAA mengatakan kedua pabrik PKS itu akan berada di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Saat ini, perseroan dalam proses pembangunan 1 pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 Ton/jam di Kalimantan Tengah. Perseroan juga akan menambah 1 lagi pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam di Sumatera Selatan yang rencananya akan mulai di bangun akhir tahun ini,” ujar Juliani kepada Kontan, Kamis (04/01). 


Kemudian terkait pembangunan pabrik refinery atau pabrik pemurnian perdana milik STAA akan berada di Lubuk Gaung, Dumai dengan target commissioning di pertengahan tahun 2024.

Baca Juga: Dapat Kontrak Rp 1,2 Triliun, Kencana Energi (KEEN) Segera Bangun PLTM Salu Noling

“Selain itu, kami juga ada rencana untuk melipatgandakan kapasitas pabrik inti sawit dari 300 ton/hari ke 600 ton/hari,” tambahnya.

Di tahun ini, Juliani juga menambahkan bahwa perseroan optimis dan senantiasa mencari peluang untuk memperluas area tertanam yang sudah dimiliki. Tetapi, tidak dengan cara pembukaan lahan baru. 

“Ini karena komitmen perseroan terhadap aspek keberlanjutan. Perseroan banyak mendapatkan tawaran akuisisi kebun tertanam dan ada beberapa yang sedang dalam tahap due diligence,” jelasnya.

Kemudian terkait belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar tahun ini, STAA menyiapkan dana sekitar Rp 225 Miliar.

“Ada sekitar Rp 225 miliar (capex) dan akan dialokasikan pembangunan perumahan, jalan, prasarana, pembelian mesin, kendaraan, alat berat dan inventaris,” ungkap Juliani. 

Baca Juga: Perdana Karya Perkasa (PKPK) Ganti Dana Rights Issue untuk Akuisisi

Jika melihat laporan keuangan perseroan hingga kuartal-3 tahun lalu, STAA berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 3,84 triliun. Meskipun angka ini turun 12,72% jika dibandingkan penjualan bersih periode sama tahun 2022 senilai Rp 4,4 triliun. 

Sedangkan laba tahun berjalan atau laba bersih perseroan hingga akhir September 2023 berada pada nilai Rp 561 miliar, lebih rendah 43,9% jika dibandingkan laba periode September 2022 senilai Rp 1 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi