Sumi Indo Kabel (IKBI) bidik proyek jaringan listrik PLN 5%-10% dari penjualan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen kabel, PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) fokus untuk meningkatkan suplai kabelnya ke proyek 35.000 megawat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perusahaan optimis kontribusi proyek tersebut bakal berpengaruh positif bagi kinerja perseroan. "Untuk kontrak PLN tahun ini (proyeksi) sekitar 5%-10% dari total penjualan," ujar Sulim Herman Limbono, Wakil Direktur Utama IKBI kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8). Adapun target pertumbuhan penjualan perseroan tahun fiskal 2019 ini sekitar 18% atau senilai US$ 234,04 juta.

Baca Juga: Sumi Indo Kabel (IKBI) optimistis raup pertumbuhan penjualan 18%

Sulim belum dapat membeberkan secara rinci nilai proyek yang diperoleh, namun dengan proyeksi tersebut maka diperkirakan penjualan kabel ke PLN oleh IKBI tahun fiskal 2019 berkisar US$ 11,7 juta - US$ 23,4 juta.


Adapun sampai dengan periode April 2019 - Juni 2019 penjualan IKBI ke PLN tercatat senilai US$ 5,06 juta atau naik hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 1,25 juta. "Meski persaingan pasar cukup berat, namun kami tetap berkontribusi pada pertumbuhan infrastruktur domestik seperti jaringan listrik dan transportasi," kata Sulim. Sampai periode April 2019 - Juni 2019 segmen penjualan lokal menyumbang sekitar 29% dari total reveneue saat itu atau senilai US$ 14,47 juta. Pertumbuhan di segmen lokal terbilang tinggi yakni 60% dibandingkan periode April 2018 - Juni 2018 yang hanya senilai US$ 9,01 juta. Sementara penyumbang terbesar yakni pasar ekspor mengalami pertumbuhan sekitar 5,3% year on year menjadi US$ 35,9 juta di periode April 2019 - Juni 2019.

Baca Juga: Genjot Ekspor, Sumi Indo (IKBI) Tambah Kapasitas Produksi

Sekadar informasi untuk tahun fiskal 2018 kemarin output produksi IKBI mencapai 23.423 ton atau naik 30,4% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya 19.960 ton. Sebelumnya diketahui perseroan memiliki kapasitas produksi mencapai 300 ton per bulan atau 36.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini