KARAWANG. Perusahaan alat berat dari Jepang, Sumitomo bakal menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Permintaan alat berat di Indonesia sendiri merupakan yang terbesar di Asean dan baru setengah dari total kebutuhan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri. Presdir CEO Sumitomo SHI Construction Machinery Jepang, Mikiyo Ide mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar bagi industri alat berat. Maklum Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam (SDA) seperti kayu, batubara, nikel, biji besi, CPO, dan lain-lain. "Potensi ekonomi Indonesia juga sangat besar," kata Mikiyo Ide, dalam acara peresmian pabrik Sumitomo di Karawang, Kamis (15/9). Dengan potensi pasar yang besar, Mikiyo Ide mengatakan Sumitomo akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi alat berat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor di kawasan Asean. Selama ini, Sumitomo masih memproduksi di pabrik mereka yang berada di Jepang dan China. Total produksi alat berat Sumitomo sendiri sejak tahun 1964 telah mencapai 160.000 unit. Pabrik Sumitomo di Karawang sendiri dibangun dengan dana investasi US$ 35 juta. Setelah menjalani proses pembangunan pabrik sejak September 2010 anak perusahaan Sumitomo Construction Machinery Co Ltd itu siap memproduksi 1.000 unit alat berat per tahun. Alat berat yang akan diproduksi merupakan jenis hydraulic excavators dengan tipe yakni 12 ton, 21 ton, 24 ton, dan 35 ton. Perusahaan dengan porsi kepemilikan saham oleh Sumitomo Construction Machinery Co Ltd sebesar 85% dan Sumitomo Heavy Industry sebesar 15% itu menggelontorkan dana ¥ 2,8 miliar untuk berinvestasi di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Nilai investasi itu meliputi tanah, bangunan pabrik, permesinan, perakitan, pengecatan, dan lainnya. Perusahaan itu menargetkan penjualan pada 2012 sebesar ¥ 4 miliar. Target itu diharapkan dapat terdongkrak hingga ¥ 7,7 miliar pada 2013. Namun, prediksi target bisa berubah sejalan dengan permintaan alat berat di Indonesia.
Sumitomo jadikan Indonesia sebagai basis produksi
KARAWANG. Perusahaan alat berat dari Jepang, Sumitomo bakal menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Permintaan alat berat di Indonesia sendiri merupakan yang terbesar di Asean dan baru setengah dari total kebutuhan yang bisa dipenuhi dari dalam negeri. Presdir CEO Sumitomo SHI Construction Machinery Jepang, Mikiyo Ide mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar bagi industri alat berat. Maklum Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam (SDA) seperti kayu, batubara, nikel, biji besi, CPO, dan lain-lain. "Potensi ekonomi Indonesia juga sangat besar," kata Mikiyo Ide, dalam acara peresmian pabrik Sumitomo di Karawang, Kamis (15/9). Dengan potensi pasar yang besar, Mikiyo Ide mengatakan Sumitomo akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi alat berat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor di kawasan Asean. Selama ini, Sumitomo masih memproduksi di pabrik mereka yang berada di Jepang dan China. Total produksi alat berat Sumitomo sendiri sejak tahun 1964 telah mencapai 160.000 unit. Pabrik Sumitomo di Karawang sendiri dibangun dengan dana investasi US$ 35 juta. Setelah menjalani proses pembangunan pabrik sejak September 2010 anak perusahaan Sumitomo Construction Machinery Co Ltd itu siap memproduksi 1.000 unit alat berat per tahun. Alat berat yang akan diproduksi merupakan jenis hydraulic excavators dengan tipe yakni 12 ton, 21 ton, 24 ton, dan 35 ton. Perusahaan dengan porsi kepemilikan saham oleh Sumitomo Construction Machinery Co Ltd sebesar 85% dan Sumitomo Heavy Industry sebesar 15% itu menggelontorkan dana ¥ 2,8 miliar untuk berinvestasi di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Nilai investasi itu meliputi tanah, bangunan pabrik, permesinan, perakitan, pengecatan, dan lainnya. Perusahaan itu menargetkan penjualan pada 2012 sebesar ¥ 4 miliar. Target itu diharapkan dapat terdongkrak hingga ¥ 7,7 miliar pada 2013. Namun, prediksi target bisa berubah sejalan dengan permintaan alat berat di Indonesia.