Sumitomo pastikan merger BTPN dan SMBCI efektif pada 1 Februari 2019



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sumitomo Mitsui Banking Corporaton (SMBC) dalam keterangan resminya menyatakan rencana merger PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) rampung pada 1 Februari 2019.

Hal ini dikemukakan oleh President and Group CEO Sumitomo Mitsui Financial Group Takeshi Kunibo serta President and CEO SMBC Makoto Takashima. Lebih lanjut pihaknya menyatakan sudah merampungkan pembelian mayoritas saham BTPN.

Adapun, alasan investor asal Jepang ini melakukan penggabungan dua bank tersebut adalah untuk menangkap peluang pertumbuhan di negara berkembang Asia untuk jangka menengah dan panjang. "Dengan integrasi BTPN dan SMBCI kami akan mendorong segmen bisnis komersial di Indonesia, serta melayani kebutuhan segmen wholesale dan ritel," terang manajamen, Rabu (30/1).


Tak hanya itu, SMBC juga berencana untuk terus mengembangkan bisnis layanan keuangan secara lebih agresif di waktu yang akan datang, dalam hal ini pasar Indonesia.

Nantinya, bila merger ini efektif maka BTPN akan menjadi perusahaan tunggal milik SMBC, lantaran SMBCI secara legal dihilangkan. Adapun, pada (30/1) SMBC telah menyelesaikan pembelian 3,33 miliar saham BTPN dengan harga Rp 4.282 per saham atau senilai Rp 14,3 triliun secara total sebagai syarat merger.

Sebagai tambahan, SMBC akan memperoleh 2,26 miliar saham BTPN akibat penggabungan dengan SMBCI pada tanggal efektif merger. "Pada akhirnya, lewat merger ini SMBC akan memiliki 97,34% dari total saham BTPN dan BTPN akan menjadi perusahaan anak dari SMBC Group," sambungnya.

Selain itu, nama serta logo BTPN pasca merger ini efektif tidak akan berubah. Namun pada bagian logo akan ditambahakan lambang SMBC. Sementara manajemen perusahaan ini akan dinakhodai oleh Ongki Wanadjati Dana dengan jumlah karyawan sebanyak 19.649 serta kantor cabang sebesar 796 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi