JAKARTA. Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) melakukan penyertaan modal di PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dengan mengambil 14,9% saham yang akan dikeluarkan oleh IIF. Lewat kepemilikan saham tersebut, maka permodalan IIF akan meningkat menjadi sekitar US$ 200 juta.“Dengan dukungan finansial dan pengetahuan teknis SMBC dalam bidang pembiayaan proyek, kami bisa mewujudkan misi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Presiden Direktur IIF Kartiko Wirjoatmodjo, Selasa (20/3).Sekedar informasi, IIF merupakan perusahaan patungan yang bergerak dalam pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek yang mendapatkan pembiayaan IIF adalah yang membutuhkan permodalan jangka panjang.Tahun ini, IIF menargetkan dapat merealisasikan pembiayaan hingga US$ 170 juta di lima sektor utama. Kelima sektor tersebut adalah pembangkit listrik, jalan tol, penyediaan air bersih, pelabuhan, dan telekomunikasi. Kartiko mengklaim kemampuan unik IIF memformulasikan struktur pembiayaan berbasis Public Private Partnership (PPP).“Kami dapat mengubah proyek-proyek yang sebelumnya tidak layak secara komersial menjadi menguntungkan dan menarik untuk investor dan perbankan,” ungkap Kartiko.Sebelum masuknya SMBC, IIF terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB) dan Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG). Ketiga perushaan tersebut telah menyetorkan modal senilai US$ 160 juta. Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 100 juta telah masuk kedalam neraca IIF pada akhir 2011. Selain itu, IIF juga menerima pinjaman subordinasi dari Bank Dunia dan ADB senilai US$ 200 juta yang disalurkan melalui SMI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumitomo tanam modal di Indonesia Infrastructure
JAKARTA. Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) melakukan penyertaan modal di PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dengan mengambil 14,9% saham yang akan dikeluarkan oleh IIF. Lewat kepemilikan saham tersebut, maka permodalan IIF akan meningkat menjadi sekitar US$ 200 juta.“Dengan dukungan finansial dan pengetahuan teknis SMBC dalam bidang pembiayaan proyek, kami bisa mewujudkan misi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Presiden Direktur IIF Kartiko Wirjoatmodjo, Selasa (20/3).Sekedar informasi, IIF merupakan perusahaan patungan yang bergerak dalam pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek yang mendapatkan pembiayaan IIF adalah yang membutuhkan permodalan jangka panjang.Tahun ini, IIF menargetkan dapat merealisasikan pembiayaan hingga US$ 170 juta di lima sektor utama. Kelima sektor tersebut adalah pembangkit listrik, jalan tol, penyediaan air bersih, pelabuhan, dan telekomunikasi. Kartiko mengklaim kemampuan unik IIF memformulasikan struktur pembiayaan berbasis Public Private Partnership (PPP).“Kami dapat mengubah proyek-proyek yang sebelumnya tidak layak secara komersial menjadi menguntungkan dan menarik untuk investor dan perbankan,” ungkap Kartiko.Sebelum masuknya SMBC, IIF terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB) dan Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG). Ketiga perushaan tersebut telah menyetorkan modal senilai US$ 160 juta. Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 100 juta telah masuk kedalam neraca IIF pada akhir 2011. Selain itu, IIF juga menerima pinjaman subordinasi dari Bank Dunia dan ADB senilai US$ 200 juta yang disalurkan melalui SMI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News