KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bandung Timur semakin menarik bagi investor seiring pengembangan proyek infrastruktur. Bandung Timur ini telah bermetamorfosis menjadi kota modern dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung dan sekitarnya. PT Summarecon Agung Tbk salah satu yang melihat potensi pasar Bandung Timur besar. Oleh karena itu, pengembang ini terus melakukan pengembangan di Summarecon Bandung untuk menjaring potensi cuan di kawasan tersebut. Dalam waktu dekat, perusahaan berkode saham SMRA ini akan mengoperasikan pusat perbelanjaan Summarecon Mall Bandung (Summaba). Mall ini dihadirkan untuk menunjang kebutuhan gaya hidup penghuni Summarecon Bandung serta masyarakat sekitar dan wisatawan.
Summaba bakal jadi portofolio ritel ke-6 yang dimiliki Summarecon Agung. "Summaba sesuai jadwal akan diresmikan pada 18 Januari mendatang," ungkap managemen Summarecon dalam keterangan resminya, Rabu (10/1).
Baca Juga: Kinerja SMRA Diramal Tumbuh Positif, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya? Adapun pusat perbelanjaan eksisting yang sudah dimiliki perusahaan saat ini, diantaranya Summarecon Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Serpong, Summarecon Mall Bekasi, Samasta Lifestyle Village di Bali, dan Summarecon Villaggio di Karawang yang baru beroperasi pada awal Oktober 2023 lalu. Summaba nantinya akan dilengkapi lebih dari 30 tenant food & beverage (F&B) dan hiburan. Summarecon Agung memastikan bahwa kehadiran Summaba akan membawa dampak ekonomi terhadap Kota Bandung, khususnya wilayah Bandung Timur. Mulai dengan menyerap tenaga kerja lokal dan mendukung industri kreatif di Kota Bandung.
Kota Bandung merupakan kota dengan kepadatan penduduk nomor 1 di Provinsi Jawa Barat. Kepadatan penduduk di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tersebut sebesar 15,17 ribu jiwa per km persegi. Penduduk Kota Bandung pun tercatat didominasi usia muda. Menurut data BPS tahun 2022 yang mengungkapkan kota dengan jumlah penduduk 2.452.943 jiwa ini didominasi kelompok usia usia 0-44 tahun. Dari kelompok umur tersebut, penduduk dengan usia 25-29 tahun paling dominan, yakni 199.275 jiwa. Jumlah penduduk Gedebage di tahun 2020 sebanyak 38.988 jiwa. Dengan potensi kelompok usia produktif yang lebih dominan tentunya kebutuhan akan sektor perumahan menjadi ceruk pasar yang tidak bisa disia-siakan. Untuk memenuhi kebutuhan akan kebutuhan perumahan di kawasan Bandung Timur, Summarecon Bandung kian melengkapi proyek berskala kota dengan mengintegerasikan hunian dengan beragam fasilitas, mulai dari pendidikan seperti Sekolah Islam Al Azhar dan Science Techno Park ITB.
Infrastruktur Lengkap
Saat ini, Bandung Timur memiliki beragam fasilitas infrastruktur yang mendukung kehidupan sehari-hari dan perkembangan wilayah tersebut. Beberapa fasilitas infrastruktur yang tersedia di Bandung Timur, di antaranya terhubung jaringan transportasi seperti jalan Tol Cipularang, Tol Padaleunyi, dan jalan arteri lainnya yang menghubungkan Bandung Timur dengan wilayah lain di Jawa Barat. Bahkan, kini telah beroperasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Tegalluar yang dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi setempat. KCJB ini dipercaya akan menumbuhkan pusat perekonomian baru bagi kawasan sekitar. Kemajuan pembangunan Bandung Timur pun tidak lepas dari pengembangan kawasan Gedebage. Sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan Perda Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) khusus kawasan Gedebage, yang nantinya disiapkan menjadi pusat kota kedua di Kota Bandung, setelah alun-alun yang berada di kawasan Jalan Asia Afrika.
Baca Juga: Kemenhub: Pembangunan Jalur Ganda Kereta Bandung-Cicalengka Capai 75% Hal ini pernah masuk dalam rencana pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung. Dalam revisi Perda RTRW tahun 2022 diatur mengenai perubahan pembangunan di kawasan Gedebage. Perubahan yang dimaksud adalah untuk mengakomodasi perubahan dan kebutuhan sesuai program Pemprov Jabar dan pemerintah pusat. Selanjutnya infrastruktur lain yang akan segera dibangun di Bandung Timur adalah Tol Garut-Tasikmalaya-Cileunyi (Getaci) yang akan membentang sepanjang 108 kilometer dari Gedebage hingga Ciamis. Titik awal tol ini akan terjadi di Junction Gedebage yang dibangun di sekitar Kilometer 149 Tol Padaleunyi. Progres pembangunan ini tengah masuk dalam tahap pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah sejak 2023 kemarin. Infrastruktur lain yang masuk dalam perencanaan adalah pembangunan tol dalam kota atau BIUTR dari Gedebage hingga Ujungberung. Jalan tol ini nantinya diharapkan akan mampu mengurai kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kawasan Gedebage. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk