Summarecon Agung (SMRA) akan terbitkan obligasi Rp 600 miliar tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan melakukan aksi korporasi di kuartal IV 2018 ini. Perusahaan properti ini akan menerbitkan obligasi maksimal Rp 600 miliar.

Sebagian besar dari dana obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing atau pendanaan kembali utang obligasi berkelanjutan SMRA tahap I tahun 2013 sebesar Rp 450 miliar yang akan jatuh tempo pada 11 Desember 2018. Selebihnya akan dipakia sebagai modal kerja perusahaan dalam mengembangkan proyek-proyek propertinya.

Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan SMRA mengatakan, pihaknya memilih untuk merilis obligasi karena tingka suku bunga suah lebih pasti saat ini. "Saat ini prosesnya sedang direview di Otoritas Jasa Keuangan," katanya pada Kontan.co.id, Rabu (24/10).


Per Juni 2018, SMRA tercatat memiliki utang obligasi sebesar Rp 2,98 triliun. Jangka waktu surat utang tersebut beragam dengan masa jatuh tempo mulai tahun ini hingga 2020.

Adapun utang obligasi yang yang akan jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 600 miliar yang terdiri dari Obligasi Berkelanjutan tahap I 2013 sebesar Rpp 450 miliar dengan tingkat suku bunga 10,84% dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I tahap I tahun 2013 sebesar Rp 150 miliar.

Sembari mempersiapkan rencana penerbitan obligasi tersebut, SMRA juga masih terus mencoba mengejar target marketing sales Rp 4 triliun sampai penghujung tahun. Sepanjang Januari -September, perusahaan baru berhasil mengantongi 2,2 triliun penjualan pemasaran atau 55% dari target.

SMRA masih cukup percaya diri bisa mencapai target dan harus mengejar penjualan pemasaran sebesar Rp 1,8 triliun lagi selama kuartal IV ini. Pasalnya, mereka masih memiliki beberapa rencana peluncuran produk dan proyek baru. "Kami masih optimis bisa capai target. Rencana peluncuran produk baru sampai dengan Desember 2018 masih sesuai rencana. " kata Jemmy

Adapun capaian marketing sales sampai akhir kuartal III 2018, sebagian besar masih ditopang dari penjualan produk-produk properti di kawasan Summarecon Serpong dengan kontribusi s47%. Selanjutnya diikuti dengan Summarecon Bekasi dengan kontribusi marketing sales Rp 28%, Summarecon Bandung 14%, Summarecon Kelapa Gading 8%, dan Summarecon Karawang 3%.

Pada kuartal IV ini, SMRA berencana melakukan peluncuran lagi. Tiga merupakan pengembangan produk baru seperti di Karawang, Serpong, dan Bekasi. Sementara satu lagi merupakan proyek baru yakni kawasan Summarecon Makassar.

Di Karawang, SMRA akan meluncurkan klaster hunian baru bertajuk Sevanti Homes pada 27 Oktober mendatang. Klaster ini akan dibangun di lahan seluas 4,6 hektare (ha) dengan kapasitas 334 unit. Adapun harganya akan dibanderol mulai harga Rp 487 jutaan.

Per 30 juni 2018, SMRA tercatat masih memiliki land bank atau lahan yang belum dikembangkan seluas 2.040 hektare (ha). Rinciannya, 301,8 ha berlokasi di Summarecon Serpong, 389,9 ha di Summarecon Bekasi, seluas 332,1 ha di Summarecon Bandung, 36,7 ha di Summarecon Karawang, 421,1 ha di Bogo, dan 232,6 ha di lokasi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .