KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan di pasar properti tanah air, PT Summarecon Agung Tbk masih dapat catatkan kenaikan pendapatan di sepanjang tahun lalu meski tidak telalu signifikan. Adrianto P. Adhi, President Director Summarecon Agung memaparkan kondisi properti di Indonesia sejak 2015 sangat berat. "Mulai dari penjualan yang tertekan, kenaikan harga tidak signifikan, dan daya beli masyarakat yang melemah akibat suku bunga dari 1,75% menjadi 6%," katanya dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (20/6). Walaupun begitu, ia mengapresiasi kinerja pemerintah yang mana PDB masih bertumbuh 5,17% dan inflasi masih dapat dikendalikan sehingga turut mengerek tingkat konsumsi masyarakat serta banyaknya relaksasi yang dikeluarkan pemerintah. Karenanya, ia semakin optimis dengan industri properti yang akan kembali menggeliat.
Sepanjang tahun lalu emiten dengan kode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia ini mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang mana pendapatan tumbuh tipis 0,35% menjadi Rp 5,66 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,64 triliun. Bahkan, ada bottom line SMRA tercatat laba bersih perseroan tumbuh hingga 23,92% menjadi Rp 448,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 362,06 miliar. "Laba bersih meningkat menjadi bukti kami mampu bekerja secara efektif," tuturnya.