KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA), meraih pendapatan neto sebesar Rp 5,72 triliun pada akhir 2022. Jumlah ini naik 2,69%
year on year (YoY) dibandingkan pendapatan neto pada 2021 yakni sebesar Rp 5,57 triliun. Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan neto SMRA pada 2022 terdiri dari pendapatan segmen pengembang properti sebesar Rp 3,53 triliun, kemudian pendapatan segmen properti investasi sebesar Rp 1,48 triliun, dan pendapatan segmen lain-lain sebesar Rp 709,83 miliar. SMRA mencatatkan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar Rp 2,72 triliun pada 2022, atau berkurang 8,42% YoY dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2,97 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan SMRA meningkat 5,01% YoY dari Rp 306,22 miliar pada 2021 menjadi Rp 321,56 miliar pada 2022. Beban umum dan administrasi SMRA juga ikut naik 29,86% YoY dari Rp 733,36 miliar pada 2021 menjadi Rp 952,35 miliar pada 2022.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang Kinerja Saham Summarecon Agung (SMRA) di Tengah Sentimen Global Pada akhir 2022, SMRA mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 625,38 miliar, atau melesat 93,19% YoY dibandingkan laba bersih perusahaan pada 2021 yakni sebesar Rp 323,71 miliar. Total aset SMRA hingga akhir 2022 tercatat sebesar Rp 28,43 triliun atau naik 9,14% YoY dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2021 yakni sebesar Rp 26,05 triliun.
SMRA memiliki total liabilitas sebesar Rp 16,68 triliun pada akhir 2022. Di saat yang sama, ekuitas SMRA tercatat sebesar Rp 11,75 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari