KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berharap perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) pembelian rumah dapat memberikan dampak positif terhadap bisnis perusahaan di tahun ini. Direktur Summarecon Agung Lydia Tjio mengatakan efek PPN DTP cukup baik terhadap kinerja SMRA di tahun lalu. SMRA sendiri mampu menjual produk-produk dengan insentif PPN DTP senilai Rp 1,8 triliun atau mencapai 41% dari total marketing sales 2024 yang senilai Rp 4,36 triliun.
Outlook industri properti
Manajemen SMRA juga melihat outlook untuk industri properti di tahun ini masih akan tetap kuat dan terus bertumbuh. Namun, ada beberapa tantangan ekonomi di masa mendatang yang dirasakan perlu diwaspadai, seperti terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang mungkin akan mengubah kebijakan-kebijakan AS. “Dan arah kebijakan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang dapat berdampak pada kebijakan Bank Indonesia, seperti suku bunga, tingkat inflasi, daya beli masyarakat yang tentu saja mempengaruhi sektor properti,” tambahnya. Baca Juga: Asuransi Cakrawala Sambut Positif Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan SMRA tidak memberikan guidance untuk target pendapatan dan laba tahun 2025. Adapun, untuk anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) 2025 sebesar Rp 2 triliun, yang akan digunakan untuk mengakuisisi lahan di existing area yang dimiliki Perseroan dan juga untuk pembangunan mall dan hotel. Melansir laporan keuangan, SMRA tercatat mengantongi pendapatan neto sebesar Rp 7,54 triliun di akhir September 2024, atau naik 48,85% yoy. Secara rinci, pendapatan tersebut mayoritas berasal dari segmen pengembangan properti yang menyumbang Rp 5,23 triliun per kuartal III 2024. Sementara segmen properti investasi menyumbang Rp 1,59 triliun dan segmen lain-lain Rp 706,76 miliar.SMRA Chart by TradingView