KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 700 miliar di tahun 2023. Rencananya penggunaan capex itu digunakan untuk mengakuisisi lahan baru dan mengembangkan proyek-proyek baru. Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan sampai dengan kuartal I-2023, realisasi penggunaan capex sudah mencapai Rp 300 miliar. “Realisasi capex ini untuk akuisisi lahan serta pengembangan infrastruktur properti. Untuk akuisisi lahan kita lakukan di lokasi-lokasi yang
eksisting,” kata Jemmy dalam paparan Public Expose, Kamis (15/6).
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Akan Bagi Dividen Rp 115,5 Miliar Dia mengatakan dalam melakukan akuisisi lahan, rata-rata kebutuhan dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 400 miliar. Sementara untuk pengembangan proyek baru, tahun ini SMRA akan menggarap dua proyek mall yakni Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villaggio Jakarta Luxury Outlet (SVJLO) di Summarecon Emerald Karawang, Jawa Barat yang akan dibuka pada Kuartal 4-2023 mendatang. Sementara Summarecon Mall Bandung ditargetkan bisa dibuka pada kuartal I/2024 mendatang. Perseroan berharap tingkat okupansi mall bisa mencapai 70% sampai 75%. Perseroan melihat semakin terkendalinya COVID-19 dan pelonggaran PPKM mengakibatkan pusat perbelanjaan yang tersebar di Jabodetabek menjadi penopang utama dari pendapatan berkelanjutan atau
reccuring income. Terutama dalam unit bisnis di mall Kelapa Gading menghasilkan pendapatan terbesar (46%), diikuti ole Serpong (33%) dan Bekasi (21%). “Prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya COVID-19,” ujar dia.
Dalam catatan KONTAN, SMRA memasang target prapenjualan (
marketing sales) yang konservatif tahun 2023. Emiten properti ini membidik
marketing sales sebesar Rp 5 triliun. Di mana target tahun ini mengandalkan dari proyek-proyek
eksisting. Adapun, proyek penjualan residensial juga diperkirakan akan memberikan kontribusi pendapatan terhadap perseroan. Hal itu tergambar di tahun 2022 di mana raihan
marketing sales di dominasi 75% dari residensial dengan
range harga perumahan Rp 1,5 miliar sampai Rp 2,5 miliar, kemudian penjualan ruko 9% dan apartement 4%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .