KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan prapenjualan atau
marketing sales sebesar Rp 4,9 triliun sepanjang 2022. Realisasi tersebut mencapai 98% dari target perusahaan sebesar Rp 5 triliun. Adapun realisasi
marketing sales tahun lalu alami penurunan dibandingkan tahun 2021. SMRA merealisasikan
marketing sales sebesar Rp 5,2 triliun pada tahun tersebut. Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi mengatakan, perolehan
marketing sales perseroan didominasi dari penjualan rumah tapak.
"
Marketing sales tahun lalu, 75% dari produk
landed house dan sisanya dari penjualan ruko, apartemen, serta kavling," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/1).
Baca Juga: Logindo Samudramakmur (LEAD) Optimistis Kantongi Revenue US$ 29 Juta Sepanjang 2023 Proyek terbaru SMRA, Summarecon Crown Gading (SCG) pun telah berkontribusi terhadap perseroan. Proyek tersebut berhasil menjual 390 unit dengan total pendapatan yang mencapai Rp 827 miliar. Adapun penjualan tersebut merupakan tahap 1 dari penjualan unit klaster. Untuk tahun 2023, SMRA masih memasang target konservatif. "Untuk tahun 2023 ini kami menargetkan
marketing sales sebesar Rp 5 triliun dari lokasi pengembangan yang sudah ada," sambungnya. Untuk mengejar target tahun ini, SMRA menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar di 2023. Dana tersebut meningkat 11% dari anggaran tahun lalu. "Capex untuk akuisisi lahan dan properti investasi," kata Jemmy. Sayangnya, ia belum merincikan target akuisisi lahan yang akan dilakukan perseroan. Sementara untuk properti investasi, SMRA akan menggunakan dana capex guna mengembangkan proyek pusat perbelanjaan di Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villaggio di Karawang. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, SMRA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,21 triliun atau meningkat 11,13% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (YoY) sebesar Rp 3,78 triliun.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Alokasikan Capex Rp 300 Miliar Untuk Distribusi Secara rinci, pendapatan dari pengembang properti SMRA menurun 6,36% menjadi Rp 2,66 triliun, properti investasi meningkat 75,32% menjadi Rp 1,05 triliun, lain-lain meningkat 43,35% menjadi Rp 500,02 miliar. Dari
bottom line, SMRA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp309,67 miliar. Capaian tersebut melesat 81,69% YoY sebesar Rp 234,26 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .