Summarecon ekspansi proyek baru di semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meluncurkan proyek perumahan Srimaya Residence di Jalan Raya Narogong, Bekasi. Ini merupakan satu-satunya proyek Summarecon  yang bukan berkonsep township atau kota mandiri.

Srimaya Residence akan dibangun di lahan seluas 15 hektare (ha) dan terbagi dalam tiga klaster. Rencananya akan dibangun 800 unit rumah. Srimaya Residence resmi meluncur pada Sabtu (4/8) pekan lalu. Satu unit rumah dibanderol mulai dari harga Rp 340 juta.

Saat peluncuran, penjualan unit Srimaya Residence terbilang sukses. Summarecon bisa melego 468 unit hunian yang terdiri dari Klaster Arkana 268 unit dan Klaster Baswara 200 unit dengan total nilai Rp 188 miliar.


Albert Luhur, Executive Director SMRA menjelaskan, keputusan mengembangkan proyek perumahan yang bukan di kawasan township lantaran mempertimbangkan permintaan rumah dengan harga di bawah Rp 500 juta per unit cukup tinggi.

Sementara, harga lahan di kawasan Summarecon Bekasi sudah mahal. Alhasil, harga  jual rumah sekitar Rp 850 juta hingga Rp 1,5 miliar. "Sebagian masyarakat saat ini tinggal dengan menyewa di Summarecon Bekasi karena tak sanggup beli rumah. Kebetulan kami sudah memiliki lahan 15 ha di Jalan Narogong Bekasi. Jadi kami memutuskan mengembangkan lahan ini untuk mengisi permintaan pasar itu," ungkap Albert kepada KONTAN, Sabtu lalu.

Tahun ini, SMRA baru akan memasarkan dua klaster Srimaya Residence, yaitu Arkana dan Baswara. Adapun klaster ketiga dirilis tahun depan. Nah, dari 15 ha lahan yang akan dikembangkan, SMRA mengalokasikan 2,5 ha untuk kawasan hijau, yang akan dilengkapi fasilitas danau buatan seluas 8.000 m2.

Sejatinya, Summarecon akan banyak menggarap proyek lainnya di semester II-2018. Direktur Utama SMRA, Adrianto Pitoyo Adhi, menyebutkan hunian yang dikembangkan antara lain proyek lama seperti Summarecon Serpong, Summarecon Bandung, hingga Summarecon Bekasi. Untuk proyek baru, SMRA akan merilis township Summarecon Mutiara di Makassar.

"Kami optimistis target penjualan tahun ini tercapai. Tahun lalu, kami bisa melewati target. Awalnya, hanya memasang Rp 3,5 triliun, tetapi di akhir tahun tercapai Rp 3,6 triliun," kata dia.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, SMRA mencatat prapenjualan (marketing sales) Rp 1,15 triliun. Realisasi penjualan ini baru 32% dari target penjualan 2018 senilai Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati