KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus berinovasi menghadirkan fasilitas komersial di kawasan-kawasan kota yang dikembangkan perusahaan. Pengembang ini tak sekedar menghadirkan pusat perbelanjaan biasa, tetapi melengkapinya sesuatu yang berbeda guna semakin menarik minat para pengunjung. Terbaru, Summarecon Agung akan menghadirkan pusat kuliner baru di Kawasan Kelapa Gading yang diğeri nama Gafoy. Ini merupakan perluasana dari Summarecon Mall Kelapa Gading dengan menempati area seluas 11.000 meter persegi (m2) dimana luasan area sewa mencapai 8.500 m2. Manajemen Summarecon menyatakan Gafoy bukan sekadar menyajikan makanan yang lezat tetapi sebagai sebuah pusat gaya hidup dimana semua pengunjung dapat berinteraksi dalam nuansa kebersamaan yang menyenangkan.
Pusat kuliner yang rencananya dijadwalkan diluncurkan pada Kamis (14/3) ini rencananya akan diisi sebanyak 22 penyewa (tenant) mencakup berbagai restoran dan cafe yang terinspirasi dari gaya hidup kekinian. “Kehadiran Gafoy tidak hanya menciptakan destinasi kuliner baru di Kelapa Gading tetapi juga menjadi pionir dalam mengubah citra kawasan tersebut menjadi semakin modern dan kekinian. Para pengunjung akan merasakan suasana yang berbeda, penuh dengan energi positif dan antusiasme kuliner yang tak terbatas,” tulis manajemen Summarecon Agung dalam keterangan resminya, Rabu (13/3).
Baca Juga: Lewat Summarecon Membangun, Ini Proyek yang Bakal Dirilis SMRA Terinspirasi oleh gaya hidup kekinian, Gafoy akan mempersembahkan kumpulan tenant kuliner terpilih, termasuk restoran dan kafe dengan brand-brand ternama seperti Osteria Gia, RR Chocolate, Orasa’s, Daun Muda Soulfood, Cold Moo, dan masih banyak lagi. Kawasan Kelapa Gading di bawah pengembangan Summarecon telah lama dikenal sebagai surganya tempat kuliner. Pengembangan-pengembangan baru tak henti dilakukan perusahaan untuk menjadikan kawasan tersebut jadi salah satu tujuan masyarakat berburu kuliner. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) per Juni 2022 menunjukkan bahwa industri kuliner di Indonesia semakin menggeliat, dan Jakarta menjadi pionir utamanya. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh nusantara. Menariknya, dari jumlah tersebut, sebanyak 71,65% atau sekitar 8.042 usaha merupakan restoran atau rumah makan. Angka ini mencerminkan dominasi bisnis kuliner di Indonesia oleh tempat-tempat makan ini. Hal ini memberikan gambaran mengenai tren konsumen yang semakin menghargai pengalaman kuliner. Seiring perkembangan zaman, masyarakat Indonesia tidak hanya mencari makanan yang lezat, tetapi juga tempat yang memberikan pengalaman dan atmosfer yang menyenangkan. Peluang besar ini akan terus berkembang dan memenuhi tuntutan konsumen yang semakin eksklusif. Peningkatan jumlah usaha kuliner juga menciptakan persaingan yang sehat, mendorong inovasi, dan memberikan beragam pilihan kepada konsumen.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Bukukan Marketing Sales Rp 4,8 Triliun pada 2023 Dalam situasi ekonomi yang terus berkembang, survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan gambaran menarik mengenai bagaimana komponen penyediaan makanan dan minuman/restoran memegang peran penting dalam keuangan warga DKI Jakarta. Menurut survei tersebut, komponen penyediaan makanan dan minuman/restoran menempati peringkat ke-10 dalam daftar biaya hidup, dengan pengeluaran mencapai Rp 1,5 juta per bulan di ibukota Indonesia ini. Angka ini mencerminkan besarnya andil pengeluaran untuk menikmati hidangan di luar rumah dalam struktur biaya hidup masyarakat Jakarta. Tren masyarakat yang suka makan dan minum sambil bergaul, bersosialisasi, dan membangun komunitas tetap tinggi. Ini menjadikan kebutuhan akan tempat yang kekinian (hype) tidak hanya sebagai ruang makan, melainkan sebagai tempat yang menyenangkan dan berkesan. Masyarakat tidak lagi hanya mencari makanan yang lezat, tetapi juga pengalaman yang dapat diabadikan di social media.
Fenomena ini menciptakan peluang besar bagi pelaku usaha di sektor kuliner, terutama yang berlokasi di Jakarta. Dengan memahami kebutuhan masyarakat yang semakin eksklusif, restoran ataupun destinasi kuliner dapat mengembangkan konsep yang tidak hanya menawarkan menu lezat, tetapi juga atmosfer dan pengalaman yang unik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk