JAKARTA.Proyek baru adalah salah satu cara bagi perusahaan properti untuk mendongkrak kinerja. Misalnya, PT Summarecon Agung Tbk akan meluncurkan tiga proyek anyar di akhir tahun 2015. "Kami akan meluncurkan proyek di Serpong, Bekasi dan Bandung di kuartal IV-2015," kata Michael Young, Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk, kepada KONTAN, Senin (26/10). Perusahaan berkode saham
SMRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memiliki proyek bernama Summarecon Serpong yang memiliki luas lahan 500 hektar (ha). Proyek ini akan terdiri dari pusat olahraga, ruang pertemu, dan mall elektronik.
Di Bekasi ada proyek bernama Summarecon Bekasi dengan luas lahan 240 ha. Tahap awal, perusahaan membangun Summarecon Mall Bekasi dengan luas lahan 80.000 meter persegi (m2). Dan perusahaan memiliki proyek Summarecon Bandung yang akan terbangun kawasan terpadu atau mixed used di atas lahan seluas 300 ha. "Keseluruhan proyek ini senilai Rp 2 triliun," ucapnya. Awalnya, SMRA akan meluncurkan Summarecon Bandung pada kuartal I-2015 namun peluncuran proyek tertunda hingga akhir tahun, karena proses perizinan yang sulit. Michael mengatakan, peluncuran ketiga proyek ini untuk menggapai target pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 4,5 triliun sampai akhir tahun 2015, dari target awal sebesar Rp 5,5 triliun. "Kami telah meraih pra penjualan sebesar Rp 3 triliun per kuartal III-2015," tambahnya. Artinya, Summarecon Agung harus kerja keras untuk menjual proyek di kuartal akhir ini, karena perusahaan baru meraih 66% target pra penjualan. Harapannya, peluncuran proyek dapat menolong kinerja Summarecon Agung di semester II-2015 ini karena kinerja perusahaan tidak kinclong pada semester I-2015. Seperti diketahui, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 2,59 triliun per semester I-2015 atau tumbuh 24% dibandingkan posisi Rp 2,09 triliun per semester I-2014. Namun, pendapatan tinggi ini diiringi dengan kenaikan beban penjualan dan beban langsung sebesar Rp 1,20 triliun per semester I-2015 atau naik 18% dibandingkan Rp 1,019 triliun per semester I-2014. Rinciannya, perusahaan menanggung beban penjualan sebesar Rp 121,77 miliar, beban umum dan administrasi Rp 442,56 miliar, beban operasional Rp 141,78 miliar, dan beban operasional lainnya Rp 1,31 miliar.
Akibatnya, laba usaha hanya tumbuh 5,17% menjadi Rp 691,61 miliar per semester I-2015 dibandingkan posisi Rp 657,37 miliar per semester I-2014. Kemudian laba komprehensif tercatat turun 10% menjadi Rp 542,01 miliar per semester I-2015, dibandingkan Rp 606,24 miliar per semester I-2014. Sayangnya, Summarecon Agung belum dapat menyampaikan laporan keuangan utnuk kinerja kuartal III-2015 karena perlu melakukan penelaahan terbatas atau limited review oleh Akutan Publik perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto