Summarecon makin getol di bisnis hotel



JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) makin serius di bisnis hotel.  Pengembang ini mulai menambah koleksi hotel. Awal pekan ini,  hotel kedua milik perusahaan ini yaitu Pop Hotel Kelapa Gading di Kelapa Gading, Jakarta Utara resmi menyambut tamu perdana.

Hotel yang masuk kategori hotel bujet ini punya kapasitas 266 kamar. Lokasinya dekat dengan hotel pertama milik Summarecon, Harris Hotel Kelapa Gading yang berbintang empat.

Menurut Presiden Direktur Summarecon Agung Johanes Mardjuki, sebagai salah satu tujuan bisnis tersibuk dan daerah pemukiman elit di Jakarta, permintaan hotel di wilayah yang disebut sebagi Kepala Naga tersebut terbilang masih tinggi. "Buktinya, Harris Hotel bisa meraih tingkat okupansi rata-rata di atas 90%," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (20/11).


Sedangkan tingkat okupansi Pop Hotel Kelapa Gading ditargetkan sebesar 70% pada tahun pertama beroperasi.   Hotal ini membidik target pasar dari kalangan pebisnis. Setelah memiliki dua hotel, Summarecon masih terus melanjutkan pembangunan dua hotel lagi. Hotel ketiga yaitu Harris Hotel & Conventions Bekasi di Summarecon Bekasi akan segera beroperasi sebelum tutup tahun ini. Hotel berbintang empat tersebut    menyediakan 332 kamar.

Hotel lainnya yang berada dalam tahap pembangunan adalah Samasta di Jimbaran, Bali. Pengelolaan hotel berbintang lima yang terdiri dari 300 kamar ini bakal diserahkan kepada operator hotel asal Swiss, Movenpick Hotels & Resorts.

Proyek ini membentang di atas lahan seluas 3,5 hektare (ha). Selain hotel, Samasta juga bakal dilengkapi dengan properti ritel seluas 5.500 meter persegi (m²). Kalau tidak ada aral melintang, proyek hotel sudah bisa menerima tamu mulai awal 2016. "Memang mundur dari target semula akhir 2014 karena sulit mencari kontraktor," aku Johanes.

Setelah keempat hotel beroperasi, Johanes menghitung, porsi pendapatan berulang atau recurring income Summarecon bisa terangkat 2% dari saat ini sekitar 30%.

Menurutnya, kenaikan pendapatan berulang yang tidak terlalu tinggi lantaran diimbangi oleh penjualan properti Summarecon yang juga tumbuh.

Sebagai informasi tambahan, tahun depan, Summarecon membidik pertumbuhan kinerja antara  10% sampai 15% di atas target pendapatan  sampai akhir 2014 yang dipatok sebesar Rp 4,1 triliun sampai Rp 4,3 triliun. Adapun target pendapatan penjualan atau marketing sales 2014 sebesar Rp 4,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon