Summarecon Mal Bekasi beroperasi Juni 2013



JAKARTA. Pengembang properti, PT Summarecon Agung Tbk akan mempercepat pembukaan Summarecon Mal Bekasi pada Juni tahun depan. Semula, perusahaan berkode saham SMRA itu menargetkan pengoperasian mal itu pada Oktober 2013.Direktur Utama PT Summarecon Agung, Johanes Mardjuki menuturkan, pembukaan mal akan dilakukan lebih cepat, lantaran tingginya penyerapan sewa sejumlah ruang pusat perbelanjaan itu. Hingga September, sudah 30% ruangan yang tersewa dari total luas ruang mencapai 60.000 meter persegi (m2).Menurut Mardjuki, saat ini pengerjaan fisik bangunan mal pun sudah mencapai 30%. "Kami berharap bisa rampung lebih cepat, yakni awal kuartal kedua 2013, sehingga bisa beroperasi Juni 2013," ungkapnya, akhir pekan lalu. Untuk membangun mal itu, Summarecon menggelontorkan investasi Rp 550 miliar. Pembiayaannya, sekitar 90% atau Rp 500 miliar didapat dari pinjaman Bank Mandiri. Sisanya, dari kas internal.Ketika beroperasi tahun depan, Summarecon menargetkan penyerapan ruang mal sudah melampaui 80%. "Penyerapan memang relatif cepat, jadi berbarengan dengan pengerjaan konstruksinya," imbuh Direktur Summarecon Agung Michael Young. Sayang, dia enggan menyebut nama pihak yang telah menyewa  ruang mal itu.Perseroan mematok biaya sewa mal setiap bulan berkisar  US$ 15-US$ 100 per m2 untuk jangka waktu lima tahun. Sedangkan, tarif service charge sekitar US$ 12 hingga US$ 13 per m2 per bulan.Kerek recurring incomeSummarecon Mal Bekasi merupakan proyek mixed-used tahap pertama yang dikembangkan perseroan di wilayah Bekasi , Jawa Barat. Sekedar catatan, SMRA menyiapkan total 20 hektare (ha) lahan untuk mengembangan berbagai proyek mixed used. Sekitar 5 ha digunakan ntuk pengembangan proyek tahap pertama berupa mal.Nantinya, untuk pengembangan tahap kedua, Summarecon akan membangun hotel, apartemen dan gedung perkantoran. Perseroan memang getol mendirikan proyek semacam itu demi memperbesar porsi pendapatan berkelanjutan (recurring income).Micahel bilang, sejauh ini, porsi recurring income sekitar 24% dari total pendapatan. Selebihnya, disumbang dari penjualan rumah dan kavling tanah. "Kami menargetkan porsi pendapatan berulang bisa dikerek menjadi 50%, dengan beroperasinya sejumlah mal dan hotel," tuturnya.Nah, demi mendukung keberadaan proyek di Bekasi, Summarecon dalam waktu dekat akan menyelesaikan pembangunan jalan layang (flyover) di Jalan Ahmad Yani, Bekasi. Jalan sepanjang 750 meter itu diperkirakan menelan biaya Rp 150 miliar.Nantinya, flyover ini akan menjadi akses langsung menuju kawasan Summarecon Bekasi. Semula, jalan layang itu ditargetkan rampung pada September 2012. Namun, karena ada masalah perizinan, sehingga target bergeser menjadi awal Maret 2013.Adapun, hingga paro pertama tahun ini, Summarecon menorehkan pendapatan sebesar Rp 1,51 triliun. Jumlah tersebut melonjak 60% dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp 939 miliar.Kontribusi terbesar berasal dari penjualan produk rumah, rukan, kavling, perkantoran dan apartemen yaitu mencapai total Rp 1,07 triliun. Sedangkan, dari properti investasi seperti mal dan ritel, perkantoran, hunian, komersial sekitar Rp 346,23 miliar, dan pendapatan lainnya menyumbang Rp 89,33 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini