Summers ogah jadi ketua The Fed, Nikkei menghijau



TOKYO. Indeks Nikkei Jepang menguat di sesi pertama perdagangan saham hari Selasa (17/9). Mundurnya Lawrence Summers maju sebagai calon kepala Federal Reserve (The Fed) menjadi salah satu pemicu pergerakan bursa Jepang itu.

Indeks Nikkei naik 0,3% menjadi 14.441,54 pada perdagangan sesi pertama. Akhir  pekan lalu, indeks sempat naik 0,1% menjadi 14.404,7, sedangkan kemari, Senin (16/7) bursa Jepang tutup karena hari libur nasional.

Selain kabar dari The Fed, bursa Jepang menguat setelah Rusia berhasil meyakinkan Amerika Serikat (AS) agar tidak menyerang Suriah. Rusia menawarkan program penyitaan senjata kimia yang ada di Suriah melalui PBB.


Sentimen ini juga mendongkrak kinerja Indeks Topix yang naik 0,5% menjadi 1.191,20. "Mundurnya Summers menjadi kepala The Fed merupakan hal positif bagi pasar ekuitas, karena akan mendukung harapan bahwa langkah quantitative easing bisa dilakukan secara bertahap," kata Kenichi Hirano , analis dari Tachibana Securities.

"Nikkei kemungkinan tetap tenang, investor menahan diri dari mengambil posisi sampai pertemuan The Fed berakhir," tambah Hirano . Analis mengatakan, pasar fokus pada kebijakan The Fed.

Saham Nippon Yakin Kogyo Co Ltd, produsen stainless steel melonjak 21,1% dan ini adalah saham keenam tertinggi yang diperdagangkan, karena adanya euforia Olimpiade 2020. Jika Jepang jadi tuan rumah Olimpiade, maka produsen baja itu akan mencatat pesanan baja lebih banyak.

Sementara itu, KDDI Corp turun 4,8%, SoftBank Corp turun 2,1% dan saham DoCoMo juga tumbang 2,2% karena spekulasi iPhone akan perang harga dengan kompetitor. Selain itu, Daiichi Sankyo Co Ltd  juga turun 5,9% setelah anak perusahaannya di India, Ranbaxy Laboratories Ltd  terkena larangan ekspor ke AS.. Indeks

Indeks Nikkei ini sudah naik 39% tahun ini. Pendukungnya adalah adanya program stimulus moneter dan fiskal dari pemerintah Jepang. Walaupun naik dari awal tahun, namun posisi saham hari ini lebih rendah 9% jika dibandingkan posisi masa puncaknya bulan Mei lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri