JAKARTA. Tahun ini Summit Oto Finance menargetkan penyaluran pembiayaan untuk motor sebesar Rp 11,5 triliun. Sebelumnya di 2010 mereka berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 9,5 triliun, baik untuk motor baru maupun bekas. Di tahun 2011 Summit Oto Finance berhasil membiayai sekitar 940 ribu unit motor. Sementara itu, di tahun ini mereka menargetkan pembiayaan untuk 1,1 juta unit motor. Direktur Utama PT Summit oto Finance Djohan Marzuki menjelaskan saat ini mereka lebih banyak menargetkan nasabah wanita. Saat ini konsumen wanita persentasenya hanya 22%. Asal tahu saja, saat ini total konsumen mereka adalah 1,5 juta orang.Untuk meraih target di 2011, Djohan mengaku pihaknya telah menyiapkan serangkain strategi. Diantaranya adalah rencana untuk membuka 60 cabang ke Sulawesi dan Kalimantan. Menurutnya pasar di pulau Jawa sudah terlalu jenuh. Saat ini dari 130 cabang di Indonesia, porsi terbesar masih di Jabodetabek dibandingkan daerah lain. Jabodetabek sendiri menyumbang 19%. Selebihnya di Jawa dan Bali menyumbang sekitar 50%.Disinggung mengenai obligasi, Djohan mengaku hingga saat ini pihaknya belum berniat untuk menerbitkan obligasi. Dikarenakan mereka baru saja memperoleh pinjaman sebesar US$ 200 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Summit Oto Finance patok pembiayaan motor Rp 11,5 triliun pada 2011
JAKARTA. Tahun ini Summit Oto Finance menargetkan penyaluran pembiayaan untuk motor sebesar Rp 11,5 triliun. Sebelumnya di 2010 mereka berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 9,5 triliun, baik untuk motor baru maupun bekas. Di tahun 2011 Summit Oto Finance berhasil membiayai sekitar 940 ribu unit motor. Sementara itu, di tahun ini mereka menargetkan pembiayaan untuk 1,1 juta unit motor. Direktur Utama PT Summit oto Finance Djohan Marzuki menjelaskan saat ini mereka lebih banyak menargetkan nasabah wanita. Saat ini konsumen wanita persentasenya hanya 22%. Asal tahu saja, saat ini total konsumen mereka adalah 1,5 juta orang.Untuk meraih target di 2011, Djohan mengaku pihaknya telah menyiapkan serangkain strategi. Diantaranya adalah rencana untuk membuka 60 cabang ke Sulawesi dan Kalimantan. Menurutnya pasar di pulau Jawa sudah terlalu jenuh. Saat ini dari 130 cabang di Indonesia, porsi terbesar masih di Jabodetabek dibandingkan daerah lain. Jabodetabek sendiri menyumbang 19%. Selebihnya di Jawa dan Bali menyumbang sekitar 50%.Disinggung mengenai obligasi, Djohan mengaku hingga saat ini pihaknya belum berniat untuk menerbitkan obligasi. Dikarenakan mereka baru saja memperoleh pinjaman sebesar US$ 200 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News