SUN anyar akan dilelang pekan depan



JAKARTA. Pemerintah kembali akan melelang surat utang negara (SUN), Selasa (19/1).

Lelang tersebut menargetkan bisa menyerap dana Rp 12 triliun hingga Rp 18 triliun.

Pemerintah menawarkan empat seri anyar dalam lelang ini.


Yakni, seri SPN12170106 (reopening) bertenor satu tahun yang akan jatuh tempo 6 Januari 2017.

Kemudian seri FR0056 (reopening) berjangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo 15 September 2026.

Seri ini menawarkan kupon 8,37%.

Dua seri lainnya, yakni FR0073 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2031.

Seri ini menawarkan kupon 8,75%.

Serta seri FR0072 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2036 dan menawarkan kupon 8,25%.

Lelang dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB.

Untuk setelmen dijadwalkan pada 21 Januari 2016.

Penjualan SUN akan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).

SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.

Analis Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate ke level 7,25% akan mendorong ramainya lelang.

Diperkirakan, pemerintah akan mengalami kelebihan permintaan 2 kali hingga 2,5 kali dari target indikatif.

"Pemerintah akan menyerap penawaran sesuai dengan target indikatif Rp 12 triliun," ujar Desmon, Jakarta, Jumat (15/1).

Penurunan BI rate juga diperkirakan akan memicu investor lebih berani masuk ke seri bertenor panjang seperti FR0072.

Seri tersebut relatif murah dengan harga saat ini yang masih di bawah par.

Selain itu juga memiliki prospek menarik seiring turunnya yield akibat penurunan BI rate.

"Penurunan BI rate mendorong penurunan yield yang terjadi sejak kemarin," ujar Desmon.

Dia memprediksi, permintaan yield untuk seri SPN12170106 akan berkisar 7,5% hingga 7,6%.

Sedangkan yield seri FR0056 diperkirakan di level 8,5% hingga 8,8%.

Untuk seri FR0073 diperkirakan 8,7% hingga 8,9% dan seri FR0072 sekitar 8,8% hingga 9,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto