JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko kementerian Keuangan (DJPPR) kembali merencanakan lelang Surat Utang Negara (SUN). Lelang kali ini akan diselenggarakan pada Selasa (4/8) dengan target indikatif Rp 10 triliun. Ada empat seri yang bakal dilelang. Pertama, seri lawas SPN12151105 yang jatuh tempo pada tanggal 5 November 2015 (pembayaran bunga diskonto). Kedua, seri lawas FR0053 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,25% yang jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021. Ketiga, penerbitan SUN baru, SPN12160805 yang jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2016 (pembayaran bunga diskonto). Keempat, penerbitan seri baru FR0073 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2031. Head of Debt Research Danareksa Sekuritas, Yudistira Slamet menilai, lelang ini akan mendapatkan penawaran dua hingga tiga kali lipat dari target indikatif atawa setara dengan Rp 30 triliun. Apalagi ada penerbitan seri acuan baru (benchmark) FR0073. “Asing akan tertarik buat pricing untuk seri baru,” ujarnya. Namun, lanjut Yudistira, porsi investor asing hanya akan berkisar 10% - 20%. Sebab, umumnya investor asing kurang berminat terhadap SUN bertenor pendek. Dari lelang kali ini, hanya ada FR0073 yang bertenor panjang. Ia menilai, pemerintah dapat menyerap jumlah permintaan yang dimenangkan hingga Rp 15 triliun. Namun, yield yang diberikan pada peserta lelang mesti tinggi. Menurut Yudistira, pemerintah akan memberikan yield FR0053 dalam kisaran 8,5% - 8,6%. Sedangkan yield FR0073 akan berkisar 8,8% - 8,9%. Sebelumnya, pemerintah melaksanakan lelang SUN pada tanggal 7 Juli 2015 untuk seri SPN03151008, SPN12160708, FR0056 serta FR0072. Total penawaran yang masuk mencapai Rp 26,42 triliun. Total permintaan yang dimenangkan sebesar Rp 15 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SUN baru meluncur, lelang makin menarik
JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko kementerian Keuangan (DJPPR) kembali merencanakan lelang Surat Utang Negara (SUN). Lelang kali ini akan diselenggarakan pada Selasa (4/8) dengan target indikatif Rp 10 triliun. Ada empat seri yang bakal dilelang. Pertama, seri lawas SPN12151105 yang jatuh tempo pada tanggal 5 November 2015 (pembayaran bunga diskonto). Kedua, seri lawas FR0053 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,25% yang jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021. Ketiga, penerbitan SUN baru, SPN12160805 yang jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2016 (pembayaran bunga diskonto). Keempat, penerbitan seri baru FR0073 dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2031. Head of Debt Research Danareksa Sekuritas, Yudistira Slamet menilai, lelang ini akan mendapatkan penawaran dua hingga tiga kali lipat dari target indikatif atawa setara dengan Rp 30 triliun. Apalagi ada penerbitan seri acuan baru (benchmark) FR0073. “Asing akan tertarik buat pricing untuk seri baru,” ujarnya. Namun, lanjut Yudistira, porsi investor asing hanya akan berkisar 10% - 20%. Sebab, umumnya investor asing kurang berminat terhadap SUN bertenor pendek. Dari lelang kali ini, hanya ada FR0073 yang bertenor panjang. Ia menilai, pemerintah dapat menyerap jumlah permintaan yang dimenangkan hingga Rp 15 triliun. Namun, yield yang diberikan pada peserta lelang mesti tinggi. Menurut Yudistira, pemerintah akan memberikan yield FR0053 dalam kisaran 8,5% - 8,6%. Sedangkan yield FR0073 akan berkisar 8,8% - 8,9%. Sebelumnya, pemerintah melaksanakan lelang SUN pada tanggal 7 Juli 2015 untuk seri SPN03151008, SPN12160708, FR0056 serta FR0072. Total penawaran yang masuk mencapai Rp 26,42 triliun. Total permintaan yang dimenangkan sebesar Rp 15 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News