SUN benchmark jadi primadona



JAKARTA. Investor gencar berburu Surat Utang Negara (SUN) seri acuan alias benchmark pada perdagangan Jumat (22/7) lalu.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada perdagangan akhir pekan lalu, SUN benchmark seri FR0056 menjadi obligasi negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 1 triliun dari 29 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 109,72% serta tingkat imbal hasil sebesar 7,017%.

Lalu SUN benchmark seri FR0072 merupakan obligasi pemerintah yang paling sering diperdagangkan, sebanyak 111 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp 584,45 miliar.


"Volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 5,9 triliun dari 33 seri yang ditransaksikan," jelasnya. Dari jumlah tersebut, volume perdagangan SUN benchmark tercatat Rp 2,38 triliun.

Adapun volume perdagangan obligasi korporasi akhir pekan lalu mencapai Rp 433,95 miliar dari 20 seri yang ditransaksikan.

Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2016 Seri C (NISP02CCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan tertinggi, senilai Rp 150 miliar dari dua kali transaksi.

Obligasi dengan peringkat "idAAA" yang akan jatuh tempo pada 11 Mei 2019 tersebut diperdagangkan dengan harga rata - rata 100,125% dengan tingkat imbal hasil sebesar 8,198%.

Adapun Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Tahap I Tahun 2016 Seri B (SANF02BCN1) merupakan obligasi korporasi yang paling sering diperdagangkan, sebanyak sembilan kali transaksi. "Volume perdagangannya senilai Rp 3,6 miliar dengan harga rata - rata sebesar 101,67%," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto