KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) optimistis terhadap prospek bisnis asuransi jiwa pada 2026, meski industri masih menghadapi tekanan daya beli serta persaingan yang ketat.

President Director Sun Life Indonesia Albertus Wiroyo mengatakan, optimisme tersebut didukung oleh tren pertumbuhan jumlah polis secara industri yang masih solid, meskipun pendapatan premi tercatat melemah tipis.

“Kami tetap optimistis dengan prospek industri asuransi jiwa pada 2026, meskipun mengakui adanya tantangan dari sisi daya beli," kata Albertus kepada Kontan, Senin (8/12/2025).

Bank DBS Indonesia Ungkap Alasan Pentingnya Berinvestasi di Tengah Ketidakpastian

Baca Juga: Premi Sun Life Capai Rp 2,09 Triliun per Oktober 2025, Produk Tradisional Mendominasi

Dari sisi kinerja, pendapatan premi neto Sun Life Indonesia per Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 2,09 triliun, naik tipis dibandingkan Rp 1,955 triliun pada periode yang sama tahun 2024.

Untuk mendorong pertumbuhan pada 2026, Sun Life akan memfokuskan bisnis pada produk-produk proteksi jiwa, kesehatan, serta perencanaan waris dengan premi yang terjangkau dan proses yang lebih sederhana. 

Perusahaan juga baru meluncurkan sejumlah produk berbasis dolar AS, yakni X-tra Proteksi Waris dan Sun Prosperity Prime (Si Super) bekerja sama dengan CIMB Niaga, yang ditujukan untuk perencanaan keuangan jangka menengah dan panjang.

Baca Juga: Bantu Nasabah Persiapkan Warisan, Sun Life Rilis Produk Sun Proteksi Heritage 100

Dari sisi strategi, Sun Life akan memfokuskan pada penguatan multi-distribusi, inovasi berkelanjutan, serta edukasi dan literasi keuangan. 

Saat ini Sun Life didukung lebih dari 1.800 tenaga pemasar di seluruh Indonesia, jaringan bancassurance dengan CIMB Niaga, serta layanan berbasis syariah melalui Bank Muamalat Indonesia dan Bank CIMB Niaga Syariah.

Selain itu, perusahaan juga terus mengembangkan layanan digital, produk dengan premi terjangkau, serta akses layanan melalui beragam kanal distribusi.

Sebagai informasi, berdasarkan data terakhir Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pendapatan premi industri asuransi jiwa tercatat mencapai Rp 133,22 triliun hingga kuartal III-2025. Nilai ini turun tipis 1,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jaga Ekonomi Antar Generasi, Sun Life dan CIMB Niaga Hadirkan Produk Baru

Selanjutnya: Adira Finance Optimistis Permintaan Pembiayaan Produktif Naik Ditopang Momen Nataru

Menarik Dibaca: Makan Buah Naga untuk Diet Turun Berat Badan Bagus atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News