SUN pasar sekunder diprediksi bergerak terbatas



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Senin (20/2) tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,08% ke level 111,99 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa pada perdagangan hari ini diperkirakan harga SUN di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang jelang disampaikannya notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Minutes). Notulen tersebut akan disampaikan pada hari Rabu waktu setempat.

Sementara itu pasar surat utang global ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah liburnya pasar keuangan Amerika. Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 0,298% sedangkan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama justru mengalami kenaikan di level 1,229% di tengah pelaku pasar Eropa yang masih mencermati perkembangan politik di negara Prancis jelang pemilihan umum di bulan Mei 2017.


Adapun dari dalam negeri, pemerintah pada hari ini akan kembali melaksanakan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara dengan target penerbitan senilai Rp 6 triliun dari lima seri Sukuk Negara yang ditawarkan kepada investor.

Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp 7,57 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp 19,36 triliun.

"Kami perkirakan permintaan yang masuk cukup tinggi terutama pada tenor pendek. Adapun bagi investor yang ingin mendapatkan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dapat mengikuti lelang dengan pilihan pada seri PBS011 maupun PBS012," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto