JAKARTA. Suku bunga acuan dalam negeri tengah berada dalam tren menurun. Pekan lalu, Bank Indonesia kembali memangkas 7 days reverse repo rate jadi 4,75%. Di saat yang sama, indikasi Fed funds rate (FFR) naik Desember ini menguat. Semua faktor tadi bisa mempengaruhi imbal hasil investasi obligasi. Meski begitu, para manajer investasi (MI) pengelola reksadana pendapatan tetap tidak lantas mengubah strategi investasinya. MI tetap memburu surat utang negara (SUN) bertenor panjang sebagai aset dasar utama. Penyebabnya, penurunan 7-day RR rate diprediksi positif untuk obligasi bertenor panjang. Direktur Riset & Investasi Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menuturkan, tren penurunan suku bunga acuan BI sudah diperhitungkan. Maka, sejak awal Bahana terus memarkirkan dana pada SUN bertempo lama, lebih dari 10 tahun.
SUN tenor panjang jadi pilihan utama
JAKARTA. Suku bunga acuan dalam negeri tengah berada dalam tren menurun. Pekan lalu, Bank Indonesia kembali memangkas 7 days reverse repo rate jadi 4,75%. Di saat yang sama, indikasi Fed funds rate (FFR) naik Desember ini menguat. Semua faktor tadi bisa mempengaruhi imbal hasil investasi obligasi. Meski begitu, para manajer investasi (MI) pengelola reksadana pendapatan tetap tidak lantas mengubah strategi investasinya. MI tetap memburu surat utang negara (SUN) bertenor panjang sebagai aset dasar utama. Penyebabnya, penurunan 7-day RR rate diprediksi positif untuk obligasi bertenor panjang. Direktur Riset & Investasi Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menuturkan, tren penurunan suku bunga acuan BI sudah diperhitungkan. Maka, sejak awal Bahana terus memarkirkan dana pada SUN bertempo lama, lebih dari 10 tahun.