JAKARTA. Tingginya suplai obligasi negara sejalan dengan tingkat permintaan, baik dari investor domestik maupun eksternal. Walhasil, harga Surat Utang Negara (SUN) tetap merangkak. Mengacu data SUN dwi mingguan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 6 April 2016, pemerintah telah menerbitkan SUN senilai Rp 268,19 triliun atau sekitar 48,23% dari target yang dipatok Rp 556,06 triliun. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, pemerintah memang gesit menerapkan strategi front loading, yakni besarnya penerbitan SUN di awal tahun.
SUN terus merangkak, permintaan imbangi pasokan
JAKARTA. Tingginya suplai obligasi negara sejalan dengan tingkat permintaan, baik dari investor domestik maupun eksternal. Walhasil, harga Surat Utang Negara (SUN) tetap merangkak. Mengacu data SUN dwi mingguan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 6 April 2016, pemerintah telah menerbitkan SUN senilai Rp 268,19 triliun atau sekitar 48,23% dari target yang dipatok Rp 556,06 triliun. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, pemerintah memang gesit menerapkan strategi front loading, yakni besarnya penerbitan SUN di awal tahun.