SUN valas domestik diprediksi beri kupon 3,5%



JAKARTA. Pemerintah kembali melelang surat utang negara (SUN) valas domestik tahun ini. Analis Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga memperkirakan surat utang tersebut akan membagikan kupon di kisaran 3,5%. Asumsi tersebut mempertimbangkan tenor SUN valas sekitar tiga hingga empat tahun. "Diperkirakan tenor SUN valas domestik akan seperti yang terbit pada tahun 2013 lalu," ujar Desmon, Kamis (4/6). Kupon tersebut diperkirakan menarik karena memberikan spread di atas suku bunga deposit valas dan SUN valas di negara lain. Sekedar informasi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamin suku bunga deposito valas bank umum sebesar 1,5%. Sedangkan yield obligasi valas Amerika Serikat, US Treasury saat ini masih di bawah 2%. "Sehingga menarik karena kupon di atas instrumen valas lainnya," ujarnya. Diperkirakan, investor yang akan masuk berupa investor ritel dan perbankan.  Perbankan juga diprediksi akan menggunakan SUN valas untuk mengelola likuiditas valas. Pemerintah mulai membuka masa pendaftaran investor baru pada 1 Juni hingga 8 Juni 2015. Adapun masa verifikasi investor baik lama ataupun baru dijadwalkan pada 9 Juni hingga 12 Juni.

Investor yang ingin mengikuti lelang SUN valas bisa mendaftar kepada 19 peserta lelang yang sebelumnya telah ditunjuk oleh pemerintah. Rencananya, lelang SUN valas domestik akan digelar kuartal III ini. Lelang SUN valas domestik ini di luar rencana semula.

Loto Srinaita Ginting, Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sebelumnya mengatakan tidak ada rencana lelang SUN valas domestik tahun ini. Waktu itu, kata dia, kebutuhan dollar AS dalam negeri tahun ini cukup besar. Sehingga, lelang ditiadakan untuk menjaga likuiditas dollar Amerika Serikat di dalam negeri. Namun, Scenaider CH Siahaan, Direktur Strategis dan Portfolio Pembiayaan DJPPR Kementerian Keuangan mengatakan pelaksanaan lelang SUN valas tahun ini dipicu oleh banyaknya demand dari investor. "Setelah berbicara dengan primary dealers, ada demand dari investor. Selain itu, kami juga berencana meningkatkan porsi penerbitan valas tahun ini," ujar Scenaider. Penerbitan ini juga dilakukan untuk menjaga likuiditas pemerintah agar tetap terkendali dan aman. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus mengalami volatilitas. Ini merupakan ketiga kalinya pemerintah menerbitkan SUN valas domestik. Tahun lalu, pemerintah menyerap lelang SUN valas domestik sebesar US$350 juta dan pada 2013 sebesar US$190 juta. Tahun ini pemerintah menargetkan penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam bentuk valas 23% dari penerbitan secara gross sebesar Rp 451,8 triliun. Dengan demikian, nilai penerbitan SBN valas setara dengan Rp 103,91 triliun. Di awal tahun ini, pemerintah sudah menerbitkan global bond berdenominasi dollar Amerika Serikat US$ 4 miliar. Pemerintah juga baru saja menerbitkan sukuk global senilai US$ 2 miliar. Selain SUN valas domestik, pemerintah juga masih berencana menerbitkan samurai bond dan euro bond.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan