SunCable Resmikan Taman Penelitian Energi Terbarukan Pertama di Indonesia



KONTAN.CO.ID - SunCable, perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan, meresmikan pembangunan Renewable Energy Technology Research Park yang pertama di Indonesia.

Kerja sama ini melibatkan lima universitas di Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal dalam bidang energi terbarukan.

Peletakan batu pertama dilakukan di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), yang berlokasi di Kepulauan Riau. Dengan adanya Taman Penelitian ini, mahasiswa UMRAH akan memiliki kesempatan untuk fokus pada penelitian terkait berbagai teknologi energi terbarukan, sehingga dapat memperluas pengetahuan dan kemampuan mereka.


“SunCable berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri energi terbarukan di Indonesia,” kata Mitesh Patel, Interim CEO SunCable.

Baca Juga: Rosan Beberkan Potensi Energi Baru Terbarukan Indonesia Tembus 3.677 Gigawatt

Ia menekankan pentingnya pendidikan dan transfer pengetahuan untuk generasi tenaga kerja masa depan. Dengan inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam sektor energi terbarukan.

SunCable juga tengah mengembangkan proyek Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink), yang bertujuan untuk menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura dalam sistem distribusi energi terbarukan. Proyek ini akan mencakup sistem transmisi bawah laut yang memanfaatkan teknologi arus searah tegangan tinggi.

Wakil Rektor UMRAH, Prof. Agung Dhamar Syakti, menyambut baik investasi ini dan menyebutnya sebagai langkah penting bagi universitas.

“Investasi ini akan membantu kami memperkuat pengetahuan mahasiswa tentang energi terbarukan, yang merupakan sektor yang semakin relevan,” ujarnya.

Dalam Taman Penelitian ini, SunCable dan UMRAH akan mengadakan pelatihan, lokakarya, seminar, serta proyek penelitian. Visi mereka adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat energi hijau di ASEAN.

Selanjutnya: Jawa Timur & Barat Waspada Bencana, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok Hujan Deras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha