KONTAN.CO.ID - GIANYAR. Suara gemericik air terdengar jelas dari homestay Kian Teges di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa ini memang dilintasi sungai kecil yang bersih dan belakangan ini menjadi tempat yang dikunjungi wisatawan. Siapa sangka, sungai yang melintasi Desa Peliatan ini sebelumnya kotor dan penuh sampah. Tercemarnya sungai membuat tradisi pengantin Bali untuk membersihkan diri ke sungai atau menganyud-anyudan tak pernah dilakukan lagi sejak 30 tahun silam. Karena itu, ketika I Made Dwi Sutaryantha ditunjuk sebagai perbekel atau Kepala Desa Peliatan, program penataan lingkungan adalah salah satu program utama yang disiapkannya. Tujuan awalnya sederhana. Selain mengembalikan sungai ke fungsinya sebagai sumber air, Dwi ingin mengembalikan tradisi pengantin mandi di sungai yang sudah lama hilang.
Sungai Bersih di Desa Peliatan, Menghidupkan Tradisi yang Lama Hilang
KONTAN.CO.ID - GIANYAR. Suara gemericik air terdengar jelas dari homestay Kian Teges di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa ini memang dilintasi sungai kecil yang bersih dan belakangan ini menjadi tempat yang dikunjungi wisatawan. Siapa sangka, sungai yang melintasi Desa Peliatan ini sebelumnya kotor dan penuh sampah. Tercemarnya sungai membuat tradisi pengantin Bali untuk membersihkan diri ke sungai atau menganyud-anyudan tak pernah dilakukan lagi sejak 30 tahun silam. Karena itu, ketika I Made Dwi Sutaryantha ditunjuk sebagai perbekel atau Kepala Desa Peliatan, program penataan lingkungan adalah salah satu program utama yang disiapkannya. Tujuan awalnya sederhana. Selain mengembalikan sungai ke fungsinya sebagai sumber air, Dwi ingin mengembalikan tradisi pengantin mandi di sungai yang sudah lama hilang.