KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Sunindo Pratama Tbk (
SUNI) membidik laba bersih di kisaran Rp 109 miliar hingga Rp 110 miliar pada tahun 2024. CFO dan Sekretaris Perusahaan Sunindo Pratama, Freddy Joeandy, mengatakan, peningkatan target juga ditetapkan untuk top line dengan besaran mencapai Rp 923 miliar atau meningkat sekitar 21% secara tahunan atau
year on year (yoy). "Kenaikannya tidak terlalu tinggi secara absolut tapi secara operasional cukup tinggi (terlebih) karena kita punya utang bank mungkin sebagian profit akan dikurangi utang bank tetapi
net profit naik," ujar Freddy dalam Paparan Publik, Senin (1/4).
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Bangun Pabrik Baru di Batam Freddy menjelaskan, maraknya aktivitas pengeboran dan kerja ulang sumur di sektor hulu minyak dan gas (migas) bakal turut mengerek kinerja perusahaan pada tahun ini. Di sisi lain, SUNI bakal mengoptimalkan kapasitas produksi eksisting di tahun ini guna memenuhi permintaan pasar domestik yang terus mengalami peningkatan.
Direktur Utama SUNI Willy Johan Chandra menambahkan bahwa sejumlah langkah strategis dilakukan dalam menggenjot kinerja di tahun ini. "Tahun lalu sekitar 15.000 ton karena
overhaul selama dua bulan dengan peningkatan efisiensi kita bisa mencapai 25.000 - 30.000 ton," jelas Willy. Willy menjelaskan, selain mengoptimalkan produksi OCTG Tubing, pihaknya turut mengupayakan peningkatan produksi produk lain seperti
wellhead.
Baca Juga: Pacu Kinerja Akhir Tahun, Sunindo Pratama (SUNI) Lampaui Target Laba Bersih 2023 Salah satunya dengan pembentukan
joint venture bersama bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP) dengan pembentukan PT Petro Synergy Manufacturing yang menjadi aset strategis kedua bagi perusahaan untuk memproduksi
wellhead in-house yang memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta standar internasional. "Pendirian JV ini untuk memastikan rantai pasok dan meningkatkan kontrol oleh perusahaan. Kita harapkan peningkatan TKDN melalui anak usaha kami," sambung Willy. Willy melanjutkan, pada 2023 pihaknya juga memenuhi pasar ekspor khususnya untuk Amerika Serikat. Meski demikian, di penghujung tahun lalu SUNI berfokus memenuhi pasar domestik. Ke depannya, seiring tuntasnya pabrik kedua PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam pada tahun ini, perusahaan akan membuka peluang ekspor ke pasar Timur Tengah.
Baca Juga: Anak usaha Sunindo Pratama (SUNI) Raih Kredit Senilai Rp 63 Miliar Demi memuluskan rencana bisnis tahun ini, SUNI mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 327 miliar termasuk untuk mendanai proyek ekspansi Plant 2 RTM di Batam. Sebelumnya, SUNI juga telah menyediakan c
apital expenditure (capex) sebesar Rp 432 miliar untuk membangun plant 2 pada tahun 2024 dan telah menambah setoran modal ke RTM sebesar Rp152,8 miliar untuk menjamin ketersediaan produksi OCTG
tubing in-house ke depannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli