KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melantai di bursa pada Senin (9/1), PT Sunindo Pratama Tbk (
SUNI) optimistis pendapatan dan laba bersih meningkat di 2023. Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk Johan Chandra memperkirakan pendapatan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 sekitar Rp 500 miliar serta laba tahun berjalan sekitar Rp 70 miliar. "Untuk tahun 2023, perusahaan memproyeksikan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 596 miliar serta laba tahun berjalan sebesar Rp 84 miliar, meningkat sebesar masing-masing 19,2% dan 20%," ujarnya di gedung BEI Jakarta, Senin (9/1).
Baca Juga: Resmi Melantai di Bursa, Saham Sunindo Pratama (SUNI) Naik Asal tahu saja, SUNI adalah perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas penunjang industri migas, memproduksi dan mendistribusikan produk-produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan industri migas, antara lain pipa seamless OCTG Tubing dan Casing, Wellhead dan Christmas Tree, DrillBit, Completion Equipment serta Wellhead Installation and Maintenance Services. Sunindo Pratama berencana melakukan ekspansi usaha berupa peningkatan kapasitas produksi pipa seamless OCTG tubing melalui akuisisi lahan untuk pembangunan pabrik serta pembelian mesin-mesin produksi yang pelaksanaannya ditargetkan pada kuartal III-2023. Peningkatan kapasitas produksi ini merupakan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar yang diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan perusahaan ke depannya. Di sisi lain, upaya peningkatan kapasitas produksi ini juga turut memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas serta mengurangi ketergantungan pada produk impor sejenis dari luar negeri. Menurut Johan langkah perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dan mencatatkan sahamnya di BEI merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan akses terhadap kebutuhan dana untuk mendukung ekspansi bisnis ke depannya serta meningkatkan tata kelola yang lebih baik. Sebagai Informasi, SUNI telah melakukan penawaran awal dengan rentang harga Rp 280 per saham - Rp 300 per saham, dimana masa penawaran umum telah berlangsung sejak 2 Januari sampai 5 Januari 2023. Dalam aksi korporasi ini, SUNI melepas sebanyak 600 juta saham atau sebesar 24% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Sehingga, keseluruhan nilai dari penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh SUNi sebesar Rp 180 miliar.
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Pasang Harga Penawaran IPO di Rp 300 SUNI akan menggunakan sekitar 40,14% dana IPO untuk akan digunakan untuk pembelian sekitar 39,96% saham PT Rainbow Tubulars Manufacture (PT RTM), anak perusahaan Perseroan yang saat ini sebanyak 60,00% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Sebanyak 42,60% bakal dipakai akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha PT RTM kepada supplier dan modal kerja PT RTM untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Sisanya 17,26% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan. Penggunaan dana untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan dimaksud merupakan beban operasional atau Operational Expenditure (OPEX). Menurut Johan, saat ini SUNI didukung fasilitas produksi yang berlokasi di Batam yang berada di bawah PT Rainbow Tubulars Manufacture, Entitas Anak yang saat ini 60% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. PT Rainbow Tubulars Manufacture merupakan satu-satunya pabrikan dalam negeri yang memiliki kapasitas memproduksi pipa seamless OCTG Tubing dengan standar API-5CT sebagaimana ditetapkan oleh American Petroleum Institute. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi