Suntikan modal bagi Bank Mantap



JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) bersiap menyambut dana segar dari para pemegang saham lewat penerbitan saham baru atau rights issue.

Jika berjalan sesuai rencana, aksi korporasi tersebut bakal diselenggarakan pada akhir bulan September atau awal Oktober mendatang.

Direktur Utama Bank Mantap Nixon Napitupulu menyatakan, rencana penambahan modal tersebut masih berjalan sesuai rencana. Nixon berharap, dana yang terkumpul dari rights issue itu mencapai Rp 400 miliar.


"Sehingga dengan tambahan modal baru itu, total modal kami menjadi Rp 1,1 triliun,” kata Nixon kepada KONTAN, Kamis (25/8).

Adapun jumlah modal inti Bank Mantap hingga per 30 Juni 2016 sudah bertengger di level Rp 732 miliar. Lewat penambahan modal tersebut, diharapkan Bank Mantap bisa naik kelas, masuk dalam katagori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II pada akhir tahun ini.

Lebih lanjut, Nixon menyebutkan bahwa tambahan modal yang dilakukan Bank Mantap sekaligus sebagai langkah antisipasi menopang ekspansi kredit.

“Kalau tidak disuntik modal, capital adequacy ratio (CAR) kami bisa susut,” tutur Nixon. Nixon mengatakan, tahun depan pihaknya berencana merealisasikan ekspansi pembukaan sekitar 50 hingga 60 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hingga saat ini, jumlah jaringan kantor Bank Mantap di seluruh Indonesia sudah mencapai 179 kantor cabang dan kantor cabang pembantu.

Lewat injeksi modal lewat rights issue nanti, kepemilikan saham Bank Mandiri akan sedikit terdilusi dari 80% menjadi 51%. Meski demikian, Bank Mandiri tetap menjadi pemegang saham mayoritas Adapun Taspen bakal memperbesar kepemilikan sahamnya, demikian juga dengan PT Pos Indonesia.

Hingga akhir 2016, Bank Mantap menargetkan rasio kecukupan modal masih di atas 20%. Tapi, Nixon memperkirakan, pada akhir tahun 2017, CAR Bank Mantap bakal turun hingga di bawah 15%.

Sebagai informasi tambahan, hingga enam bulan pertama di tahun 2016, penyaluran kredit Bank Mantap melonjak hingga 161,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi Rp 2,86 triliun.

Sedangkan, laba bersih hingga semester I tahun ini meningkat hingga 90% menjadi Rp 36,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie