Suntikan modal Bank DKI masih dibahas di RAPBD



JAKARTA. Bank DKI memastikan akan mendapat suntikan modal tambahan pada tahun 2015. Namun kepastian realisasi masih menunggu selesainya pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta Tahun 2015.

Menurut Martono Soeprapto, Direktur Operasional Bank DKI, sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap berkomitmen untuk menambah suntikan modal pada tahun depan sebesar Rp 3 triliun.

“Cuma realisasinya saya belum tahu. Karena ini sedang diajukan dalam RAPBD 2015 yang masih dibahas antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta,” kata Martono saat dihubungi KONTAN, Minggu (21/12).


Martono mengakui upaya tersebut merupakan langkah penting agar Bank DKI segera bisa naik kelas ke BUKU III (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun – Rp 30 triliun) pada tahun depan. “Ini penting agar ekspansi bisnis kami kedepan akan semakin baik,” pungkas Martono.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2014, modal inti yang dimiliki Bank DKI masih mencapai Rp 3,69 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 70,04% secara year on year (yoy) dibanding modal inti pada akhir Oktober 2013 yang mencapai Rp 2,17 triliun.

Dengan demikian, Bank DKI masih termasuk kelompok BUKU II (kelompok bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun – Rp 5 triliun). Saat ini Pemprov DKI Jakarta adalah pemegang saham pengendali (PSP) di Bank DKI sebesar 99,97%. Sementara PD Pasar Jaya juga memiliki saham hanya sebesar 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan