KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Hutama Karya (HK) boleh jadi bakal mengkaji ulang ekspansi bisnisnya. Sebab, perusahaan pelat merah itu hanya mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7 triliun pada tahun depan. Jumlah tersebut telah ditetapkan dalam Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019. Besaran dana PMN yang akan diterima HK lebih rendah daripada usulan menajemen yaitu Rp 12 triliun. Alhasil, alokasi dana PMN bisa berubah dari rencana awal. Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani mengatakan, seluruh dana PMN itu akan dipakai untuk memenuhi sebagian dari porsi ekuitas di tiga ruas jalan tol Trans Sumatra yaitu Pekanbaru-Dumai, Padang-Sicincin dan Terbanggi Besar-Kayu Agung. Perinciannya, "Senilai Rp 3 triliun untuk ruas Pekanbaru-Dumai, Rp 2 triliun untuk Padang-Sicincin, dan Rp 2 triliun untuk Terbanggi Besar-Kayu Agung," ungkap Anis kepada KONTAN, Senin (20/8).
Suntikan pemerintah tak sesuai, Hutama Karya revisi proyek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Hutama Karya (HK) boleh jadi bakal mengkaji ulang ekspansi bisnisnya. Sebab, perusahaan pelat merah itu hanya mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7 triliun pada tahun depan. Jumlah tersebut telah ditetapkan dalam Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019. Besaran dana PMN yang akan diterima HK lebih rendah daripada usulan menajemen yaitu Rp 12 triliun. Alhasil, alokasi dana PMN bisa berubah dari rencana awal. Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani mengatakan, seluruh dana PMN itu akan dipakai untuk memenuhi sebagian dari porsi ekuitas di tiga ruas jalan tol Trans Sumatra yaitu Pekanbaru-Dumai, Padang-Sicincin dan Terbanggi Besar-Kayu Agung. Perinciannya, "Senilai Rp 3 triliun untuk ruas Pekanbaru-Dumai, Rp 2 triliun untuk Padang-Sicincin, dan Rp 2 triliun untuk Terbanggi Besar-Kayu Agung," ungkap Anis kepada KONTAN, Senin (20/8).