JAKARTA. Garuda Food Group akan menambah portofolio produk melalui anak usahanya, Suntory Garuda Beverage (SGB). Rencananya, perusahaan patungan yang dibentuk setahun silam ini akan meluncurkan produk minuman ringan perdananya pada akhir September ini. Sekedar kilas balik, pada 14 Juli 2011, Garuda Food menggandeng perusahaan asal Jepang, Suntory Beverage & Food Asia Pte. Ltd. membentuk joint venture bernama SGB. Suntory menggenggam 51% saham, sedangkan Garuda Food 49% saham SGB. Perusahaan patungan ini bergerak di bisnis minuman non alkohol. Sejauh ini, SGB masih fokus mengembangkan produk-produk Garuda Food yang sebelumnya sudah beredar di pasaran, seperti Okky Jelly Drink, Okky Koko Drink, Mountea, dan Kopyes. Tahun ini, ada tambahan dua produk yang diproduksi SGB, yaitu Okky Jell-O-Blast dan Okky Koko Cool n\' Go.Sayang, Presiden Direktur SGB Hartono Atmadja enggan membocorkan merek yang akan diluncurkan di bawah naungan SGB. Namun, tidak tertutup kemungkinan, SGB akan memasarkan merek minuman yang diproduksi Suntory di negara asalnya. "Kalau sesuai selera pasar lokal, bisa saja," ujar Hartono, Selasa (18/9).Walaupun masih merahasiakan merek, Hartono memastikan produksinya akan dilakukan di Indonesia. Saat ini, Garuda Food sudah punya 17 pabrik berkapasitas produksi 100 juta produk per tahun. Perusahaan ini juga memiliki lebih dari 350.000 jaringan distribusi di 20 provinsi di Indonesia.Meski begitu, masih ada beberapa produk SGB yang diimpor, seperti Okky Koko Cool n\' Go yang diproduksi di Thailand. Kata Hartono, pihaknya masih mengimpor lantaran pabrik di Indonesia belum siap. "Tidak lama lagi produksi akan dipindahkan ke Indonesia semua," klaimnya. Hartono mengaku tidak tahu besaran pangsa pasar SGB. Alasannya, hampir 90% produk SGB yang mengincar kelas menengah ke bawah dijajakan di warung atau pasar tradisional.Dia juga menolak menyebut target penjualan SGB tahun ini. Dia hanya bilang, Garuda Food bisa menyumbang 20%-30% kepada induk usaha, Tudung Group. "Setelah ada produk baru dari SGB, kami berharap kontribusi tahun ini lebih dari itu," ujarnya.Saat ini, Garuda Food sudah mulai menggarap pasar ekspor di 30 negara di Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Timur Tengah. Namun, kata Hartono, porsi ekspor masih sangat kecil.Sementara itu, mitra Garuda, Suntory Beverage & Food Asia, bukan pemain baru di bisnis makanan dan minuman. Perusahaan ini telah menjalankan bisnis minuman alkohol dan non-alkohol sejak tahun 1899. Perusahaan juga menggeluti bisnis kebugaran, makanan, dan restoran.Tahun lalu, Suntory meraup penjualan 1,8 triliun yen, setara Rp 216 triliun. "Kami menetapkan target kenaikan penjualan lima kali lipat dalam sepuluh tahun ke depan," kata Executive Chairman SGB Mitsu Kawamoto.Suntory pun terus berekspansi. Sebelum ke Indonesia, Suntory sudah mengembangkan jaringan di negara-negara Asia, Amerika, Eropa, Australia, dan Selandia Baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Suntory Garuda bersiap luncurkan produk perdana
JAKARTA. Garuda Food Group akan menambah portofolio produk melalui anak usahanya, Suntory Garuda Beverage (SGB). Rencananya, perusahaan patungan yang dibentuk setahun silam ini akan meluncurkan produk minuman ringan perdananya pada akhir September ini. Sekedar kilas balik, pada 14 Juli 2011, Garuda Food menggandeng perusahaan asal Jepang, Suntory Beverage & Food Asia Pte. Ltd. membentuk joint venture bernama SGB. Suntory menggenggam 51% saham, sedangkan Garuda Food 49% saham SGB. Perusahaan patungan ini bergerak di bisnis minuman non alkohol. Sejauh ini, SGB masih fokus mengembangkan produk-produk Garuda Food yang sebelumnya sudah beredar di pasaran, seperti Okky Jelly Drink, Okky Koko Drink, Mountea, dan Kopyes. Tahun ini, ada tambahan dua produk yang diproduksi SGB, yaitu Okky Jell-O-Blast dan Okky Koko Cool n\' Go.Sayang, Presiden Direktur SGB Hartono Atmadja enggan membocorkan merek yang akan diluncurkan di bawah naungan SGB. Namun, tidak tertutup kemungkinan, SGB akan memasarkan merek minuman yang diproduksi Suntory di negara asalnya. "Kalau sesuai selera pasar lokal, bisa saja," ujar Hartono, Selasa (18/9).Walaupun masih merahasiakan merek, Hartono memastikan produksinya akan dilakukan di Indonesia. Saat ini, Garuda Food sudah punya 17 pabrik berkapasitas produksi 100 juta produk per tahun. Perusahaan ini juga memiliki lebih dari 350.000 jaringan distribusi di 20 provinsi di Indonesia.Meski begitu, masih ada beberapa produk SGB yang diimpor, seperti Okky Koko Cool n\' Go yang diproduksi di Thailand. Kata Hartono, pihaknya masih mengimpor lantaran pabrik di Indonesia belum siap. "Tidak lama lagi produksi akan dipindahkan ke Indonesia semua," klaimnya. Hartono mengaku tidak tahu besaran pangsa pasar SGB. Alasannya, hampir 90% produk SGB yang mengincar kelas menengah ke bawah dijajakan di warung atau pasar tradisional.Dia juga menolak menyebut target penjualan SGB tahun ini. Dia hanya bilang, Garuda Food bisa menyumbang 20%-30% kepada induk usaha, Tudung Group. "Setelah ada produk baru dari SGB, kami berharap kontribusi tahun ini lebih dari itu," ujarnya.Saat ini, Garuda Food sudah mulai menggarap pasar ekspor di 30 negara di Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Timur Tengah. Namun, kata Hartono, porsi ekspor masih sangat kecil.Sementara itu, mitra Garuda, Suntory Beverage & Food Asia, bukan pemain baru di bisnis makanan dan minuman. Perusahaan ini telah menjalankan bisnis minuman alkohol dan non-alkohol sejak tahun 1899. Perusahaan juga menggeluti bisnis kebugaran, makanan, dan restoran.Tahun lalu, Suntory meraup penjualan 1,8 triliun yen, setara Rp 216 triliun. "Kami menetapkan target kenaikan penjualan lima kali lipat dalam sepuluh tahun ke depan," kata Executive Chairman SGB Mitsu Kawamoto.Suntory pun terus berekspansi. Sebelum ke Indonesia, Suntory sudah mengembangkan jaringan di negara-negara Asia, Amerika, Eropa, Australia, dan Selandia Baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News