Super Energy (SURE) optimistis kinerja bisnis masih bisa membaik di sisa tahun 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Energy Tbk (SURE) masih percaya dapat meningkatkan kinerjanya di sisa tahun ini meski dihadang oleh tantangan pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, SURE belum merilis laporan keuangan semester I-2020. Sedangkan pada semester I-2020, perusahaan ini mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 18,18% (yoy) menjadi Rp 86,03 miliar namun laba bersihnya merosot 85,69% (yoy) menjadi Rp 0,96 miliar.

Direktur Utama Super Energy Agustus Sani Nugroho menyampaikan, pandemi Corona berdampak pada segala sektor, termasuk di bisnis pengolahan gas. Efek yang paling dirasakan SURE sejauh ini adalah melemahnya permintaan dari para pelanggan industri.


Baca Juga: Super Energy (SURE) mulai dapatkan sumber pasokan gas baru di Tuban dan Rembang

“Karena permintaan produk di end user berkurang, pelaku industri mengurangi aktivitasnya. Permintaan gas ke kami juga menurun,” kata dia dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, SURE berupaya lebih agresif memperbesar pangsa pasar pasar. Harapannya, akan timbul permintaan gas dari pelanggan baru yang dapat menggantikan turunnya permintaan dari pelanggan lama.

Modal SURE untuk memperluas pangsa pasar cukup besar. Sebagai contoh, anak usaha SURE yang bergerak di bidang pengolahan dan distribusi Compressed Natural Gas (CNG) memiliki sejumlah fasilitas. Di antaranya 79 tabung CNG, 21 kepala truck (prime mover), dan 32 unit pressure reducing system.

Walau tidak disebutkan secara gamblang, Agus berekspektasi kinerja SURE di akhir tahun nanti masih bisa tumbuh hingga 15%.

Baca Juga: Super Energy (SURE) yakin permintaan produk olahan gas akan membaik

Di samping itu, manajemen SURE juga tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan para pekerjanya di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan ini telah menerapkan kebijakan pencegahan Covid-19 di wilayah kantor atau pabrik secara ketat, seperti jaga jarak hingga pengaturan jam kerja agar tidak terjadi kerumunan di wilayah kerja.

“Pabrik kami beroperasi 24 jam dan kami selalu mengupayakan agar kegiatan yang ada tidak menimbulkan kerumunan,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .