KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Energy Tbk (SURE) mengambil pendekatan konservatif dalam melihat pertumbuhan kinerja perusahaan pada tahun ini. Tahun ini, emiten gas berkode saham “SURE” tersebut memproyeksikan perolehan top line sekitar Rp 478 miliar dengan bottom line sekitar Rp 56 miliar. Angka proyeksi tersebut lebih rendah 30% dibanding perkiraan kinerja 2021 yang sempat disampaikan SURE pada akhir tahun 2020 lalu. Asal tahu saja, sebelumnya SURE memproyeksikan perolehan top line sekitar Rp 683 miliar dengan bottom line mencapai Rp 80 miliar untuk tahun buku 2021. Direktur Utama SURE, Agustus Sani Nugroho, mengatakan, proyeksi kinerja perusahaan untuk tahun 2021 disesuaikan dengan pertimbangan kondisi ekonomi yang ada saat ini. Terlebih, SURE masih sulit memprediksi kondisi perekonomian makro sampai akhir tahun nanti.
“Kami menggunakan pendekatan yang konservatif, (kami) akan menurunkan kurang lebih 30% dari proyeksi yang sebelumnya,” tutur Agustus kepada Kontan.co.id, Rabu (31/3). Baca Juga: Super Energy (SURE) sudah serap sekitar 45% dana capex Untuk diketahui, SURE menjual gas dalam bentuk compressed natural gas (CNG), liquified petroleum gas (LPG), dan Condensate. Mayoritas penjualan gas SURE menyasar industri makanan dan industri pengolahan kapur. Kedua sektor yang berkontribusi sekitar 70% dari total penjualan gas SURE. Adapun penjualan gas sisanya berasal dari kontribusi penjualan ke sektor industri lain seperti rokok dan tekstil. Agustus bilang, meski kondisi perekonomian belum pulih sebelumnya, SURE tetap melihat adanya peluang peningkatan penjualan CNG di tahun 2021. Katalis positif datang dari masih banyaknya industri yang membutuhkan gas dalam menunjang kegiatan operasionalnya.