Superbank (SUPA) Resmi Melantai di Bursa, Jadi IPO Terbesar di Sektor Bank Digital



KONTAN.CO.ID - PT Super Bank Indonesia Tbk atau Superbank (SUPA) hari ini resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (IDX).

Dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) ini Superbank melepas 4,4 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp635 per saham, setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

IPO menjadi momentum penting bagi bank digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, KakaoBank dan GXS ini. Dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp2,79 triliun melalui IPO akan memperkuat permodalan Superbank, yang bakal digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perbankan digital perseroan.  


Jumlah saham yang dilepas dalam IPO SUPA terbilang fantastis, mencapai 4,4 miliar lembar saham sehingga dengan harga Rp635 per saham, SUPA sukses meraup dana segar Rp2,79 triliun. Tak pelak, momen ini menjadi IPO terbesar di sektor bank digital.

Sebagai perbandingan, saat IPO PT Bank Jago Tbk (ARTO) tahun 2016, dengan harga saham Rp132 per saham, ARTO meraup dana Rp 31,84 miliar. Sementara itu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang IPO tahun 2015 masing-masing menawarkan harga saham Rp115 dan Rp125 per saham. BBYB memperoleh dana Rp 34,50 miliar, sedangkan BBHI mendapatkan Rp100 miliar. Adapun PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) memperoleh Rp515 miliar dengan harga saham Rp103 per lembar dari IPO tahun 2021.

Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan menyatakan pencatatan saham Superbank di IDX membuka babak baru dalam perjalanan bank digital ini.

“Pencatatan saham hari ini membuka babak baru dalam Journey of Trust Superbank. Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk terus menjaga dan menumbuhkan kepercayaan tersebut, sekaligus memperluas akses layanan keuangan bagi lebih banyak masyarakat Indonesia,” ujar Tigor dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2025).

Sesuai prospektus, sekitar 70% dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit kepada segmen underbanked baik ritel dan UMKM, area yang menjadi fokus pertumbuhan utama Superbank.

Sementara itu, sekitar 30% akan dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment systems, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, serta investasi jangka panjang di AI, data analytics, dan cybersecurity.

Kinerja solid

Superbank melantai di bursa dengan fondasi kinerja yang solid dan momentum pertumbuhan yang konsisten. Hingga akhir Oktober 2025, Superbank membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp102 miliar, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,3 triliun yang meningkat 173% secara year-on-year (YoY). Sejalan dengan itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 168% YoY menjadi Rp10,6 triliun, sementara penyaluran kredit meningkat 70% YoY mencapai Rp9,1 triliun. Kinerja ini turut mendorong peningkatan total aset hingga 72% YoY menjadi Rp17,6 triliun per Oktober 2025.

Sejak peluncuran aplikasi digital pada Juni 2024, Superbank telah memperoleh lebih dari 5 juta nasabah, mencerminkan kuatnya kepercayaan pengguna terhadap layanan yang aman, mudah, dan relevan dengan kebutuhan finansial sehari-hari. Pertumbuhan nasabah yang pesat, disertai peningkatan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, menjadi landasan kokoh bagi Superbank untuk memasuki fase pertumbuhan berikutnya sebagai perusahaan publik.

Ekosistem kuat

Pertumbuhan Superbank diperkuat oleh sinergi ekosistem digital Grab–OVO dan Emtek di Indonesia dan dukungan pemegang saham strategis lainnya, Singtel, KakaoBank dan GXS. Kombinasi kapabilitas teknologi, jangkauan ekosistem, dan pengalaman perbankan regional memperkuat posisi Superbank dalam menyediakan layanan finansial yang lebih inklusif.

Di tahun ini, Superbank juga menghadirkan berbagai inovasi produk yang relevan dengan kebutuhan pengguna, seperti OVO Nabung by Superbank, fitur menabung terintegrasi yang memperkuat hubungan dengan ekosistem Grab dan OVO; serta Kartu Untung, tabungan berbasis gamifikasi hasil kolaborasi dengan KakaoBank yang menghadirkan pengalaman finansial yang lebih menarik dan interaktif.

Rangkaian inovasi tersebut berkontribusi pada pertumbuhan tabungan, peningkatan engagement, dan penguatan posisi Superbank di industri perbankan digital Indonesia. Ke depan, Superbank juga tengah menyiapkan berbagai inisiatif dan kolaborasi menarik bersama Grab dan OVO.

Selanjutnya: Saham Superbank (SUPA) Langsung ARA di Hari Pertama Listing, Ini Kata Analis

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (18/12), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Deras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: