Superkrane Mitra Utama (SKRN) Incar Kenaikan Pendapatan hingga 20% pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa sewa crane, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), targetkan revenue bisa tumbuh 10% sampai 20% di sepanjang 2023. Perseroan pun menyiapkan sejumlah strategi bisnisnya. 

Direktur Utama Superkrane Mitra Utama, Yafin Tandiono Tan mengatakan untuk bisa mencapai target, perseroan berupaya menjaga kondisi crane untuk memenuhi permintaan pasar. 

“Kami juga ada penambahan crane di tahun 2023,” ungkap Yafin saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (13/1). 


Perseroan juga melihat di sepanjang 2023 ini, kontrak baru yang akan digenggam akan berasal dari berbagai sektor seperti konstruksi, infrastruktur, pertambangan, pembangunan smelter, pembangunan pabrik chemical dan lainnya.

Baca Juga: CPRI Berharap Dapat Bukukan Pendapatan Hingga Rp 8 Miliar Tahun Ini

Melihat permintaan pasar yang masih menjanjikan,  perseroan melihat prospek bisnis tahun 2023 akan menyamai tahun 2022. Hal ini lantaran masih adanya sisa kerjaan di tahun sebelumnya yang di carry over ke tahun 2023. 

Selain itu, perseroan juga memiliki rencana untuk membeli alat berat crane. Namun, mengenai jumlah dan kapasitas tergantung dari permintaan pelanggan sehingga dapat berubah-ubah. 

“Karena kapasitas crane yang lebih besar tentunya lebih mahal dan tentunya jumlah crane yang akan dibeli dengan belanja modal yang sudah disiapkan bisa berubah,” ungkap dia. 

Untuk itu, SKRN menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar - Rp 250 miliar di tahun 2023 ini. 

Baca Juga: Telkom (TLKM) Optimistis Pendapatan Bisa Tumbuh di Atas 5% pada 2023

Sebagai catatan, pendapatan SKRN mencapai Rp 449,48 miliar di Januari-September 2022. Jumlah ini tumbuh 74,21% dibanding pendapatan periode Januari-September 2021 yang berjumlah Rp 258,00 miliar. Sementara target target pendapatan di sepanjang 2022 adalah sebesar Rp 500 miliar.

Sementara laba periode berjalan SKRN juga tumbuh 1.400% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi Rp 87,64 miliar di kuartal III-2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi