Superkrane Mitra Utama (SKRN) tetap optimis untuk tumbuh 20% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyewa krane, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) mesti bekerja keras untuk memoles kinerja bisnis di tahun ini. Manajemen SKRN menilai pasar masih ada dan terus berkembang.

Eddy Gunawan, Corporate Secretary SKRN mengungkapkan bahwa perusahaan tengah mengusahakan pendapatan naik 20% di 2019 ini. Itu artinya proyeksi pendapatan bersih perusahaan sepanjang tahun ini kisaran Rp 672 miliar, dimana di laporan keuangan 2018 revenue SKRN tercatat sebanyak Rp 560 miliar.

Sementara untuk laba bersih, kata Eddy, SKRN berharap paling tidak bottomline yang diraih minimal sama dengan capaian di 2017 lalu yakni Rp 93 miliar. Bisnis krane sendiri menurut perusahaan di 2019 kondisinya sesuai dengan target dan terus berkembang.


"Kebutuhan krane stabil dan ada peningkatan sedikit," ujar Eddy kepada Kontan.co.id, Rabu (3/4). Menurutnya, bisnis penyewaan krane masih berlanjut seperti biasa sejalan dengan berbagai proyek yang terus berlangsung.

Oleh karena itu usai melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di tahun kemarin, SKRN terus menambah unit krane dan alat berat lainnya. Menilik laporan pembelian aset SKRN yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2018 kemarin tercatat dana yang digunakan Rp 104,71 miliar atau 51,27% dari hasil dana IPO.

Rinciannya sebanyak 24 unit krane dan alat berat, yang terbanyak secara volume ialah pembelian jenis Terrain Crane merek KATO tipe 70 ton. Adapun sepanjang 2018 kemarin segmen usaha sewa krane mendominasi pendapatan SKRN sebanyak 92% atau senilai Rp 519 miliar, naik 36% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara di segmen usaha jasa konstruksi terjadi penurunan 59% yoy menjadi Rp 41 miliar di 2018, dimana pada tahun sebelumnya berhasil meraup Rp 100 miliar.

Dari segi pelanggan, PT Freeport Indonesia masih menjadi penyumbang terbesar sewa krane SKRN di 2018 sebanyak 16% dari revenue atau senilai Rp 93 miliar, jumlah tersebut naik 32% yoy dibandingkan tahun 2017.

Sementara penyumbang kedua terbesar berasal dari perusahaan plat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang berkontribusi 14% bagi revenue SKRN atau senilai Rp 79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .