JAKARTA. Fenomena "Supermoon" terbesar sepanjang abad 21 yang terjadi hari ini dan besok (15/11) sudah bisa mulai diamati sejak bulan terbit di ufuk Timur (sekitar pukul 17.39 WIB) hingga Magrib sampai terbenam di ufuk Barat. Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menjelaskan Supermoon adalah bulan purnama terbesar dan paling terang, sehingga pengamatannya sama seperti pengamatan bulan purnama pada umumnya, sehingga cenderung tak membutuhkan alat khusus. "Supermoon adalah purnama yang terdekat, terbesar, dan paling terang. Jadi pengamatan sama dengan pengamatan purnama umumnya. Bisa diamati sejak terbit di ufuk Timur, saat Maghrib sampai terbenam di ufuk Barat," jelas Thomas saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Senin (14/11).
Supermoon terbesar abad 21 terjadi hari ini
JAKARTA. Fenomena "Supermoon" terbesar sepanjang abad 21 yang terjadi hari ini dan besok (15/11) sudah bisa mulai diamati sejak bulan terbit di ufuk Timur (sekitar pukul 17.39 WIB) hingga Magrib sampai terbenam di ufuk Barat. Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menjelaskan Supermoon adalah bulan purnama terbesar dan paling terang, sehingga pengamatannya sama seperti pengamatan bulan purnama pada umumnya, sehingga cenderung tak membutuhkan alat khusus. "Supermoon adalah purnama yang terdekat, terbesar, dan paling terang. Jadi pengamatan sama dengan pengamatan purnama umumnya. Bisa diamati sejak terbit di ufuk Timur, saat Maghrib sampai terbenam di ufuk Barat," jelas Thomas saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Senin (14/11).