JAKARTA. Dihapuskannya bahan bakar solar bersubsidi sehingga tidak dijual lagi di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta Pusat, mulai Jumat (1/8/2014), membuat para pemakai solar mengeluh. Khususnya bagi para sopir metromini di Terminal Senen, Jakarta Pusat. Seperti diketahui, penghapusan bahan bakar solar bersubsidi menjadi non bersubsidi ini, sudah sesuai dengan surat edaran dari Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi nomor 937 tahun 2014, mengenai pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi. Sopir metromini 17 jurusan Senen-Manggarai, Saragih (61) mengatakan, ditiadakannya solar menjadi bio solar, atau berubah menjadi bahan bakar non bersubsidi, ia mengaku pasrah. Namun dirinya akan kebingungan jika harus mencari SPBU yang solarnya masih bersubsidi.
Supir metromini protes solar subsidi langka
JAKARTA. Dihapuskannya bahan bakar solar bersubsidi sehingga tidak dijual lagi di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta Pusat, mulai Jumat (1/8/2014), membuat para pemakai solar mengeluh. Khususnya bagi para sopir metromini di Terminal Senen, Jakarta Pusat. Seperti diketahui, penghapusan bahan bakar solar bersubsidi menjadi non bersubsidi ini, sudah sesuai dengan surat edaran dari Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi nomor 937 tahun 2014, mengenai pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi. Sopir metromini 17 jurusan Senen-Manggarai, Saragih (61) mengatakan, ditiadakannya solar menjadi bio solar, atau berubah menjadi bahan bakar non bersubsidi, ia mengaku pasrah. Namun dirinya akan kebingungan jika harus mencari SPBU yang solarnya masih bersubsidi.